Dinkes Teluk Bintuni Catat 1.034 Kasus Positif HIV

Kamis, 08 Mei 2025 19:39 WITA

Card image

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes. (Foto: M. Ahmad/MCW)

Males Baca?

TELUK BINTUNI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Teluk Bintuni mencatat terdapat 1.034 kasus positif HIV. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yakni 989 kasus.

Sementara itu, untuk kasus AIDS atau orang dengan AIDS (ODHA) mencapai 34 orang.

"Adapun dampak dari tingginya angka HIV di Bintuni sudah banyak orang di Bintuni yang meninggal dunia," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes, Kamis (8/5/2025) saat diwawancara wartawan di Kantornya.

Lanjut Franky Mobilala, saat ini masih banyak warga Teluk Bintuni yang belum terdeteksi disebabkan mereka belum memeriksakan diri.

Penyakit HIV ini ibarat gunung es yaitu di atas puncak kita lihat, tetapi di bawah gunung es kita tidak bisa lihat. Tentunya ini menjadi perhatian serius kita semua.

Untuk pencegahan virus HIV ini  tentunya tidak hanya tugas dari orang kesehatan saja, tetapi semua pihak harus ikut terlibat untuk menyelamatkan generasi-generasi kita dari virus HIV.

Terutama generasi orang asli Papua (OAP). Sebab orang Papua dan anak-anak Papua yang positif HIV di Bintuni sudah ada yang meninggal.

"Oleh karena itu sangat perlu adanya keterlibatan semua pihak untuk melakukan pencegahan terhadap virus HIV baik pihak gereja, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, mari kita duduk bicara untuk melihat ke depan dengan menyelamatkan semua generasi muda yang ada di kabupaten Teluk Bintuni," ujar Mobilala.

Menurut Mobilala dulunya penyakit HIV ini hanya ada di kota saja. Tetapi sekarang penyakit HIV ini sudah menular sampai di pinggiran seperti distrik dan bahkan sampa di kampung-kampung juga sudah masuk.

"Kita punya pasien HIV juga ada di kampung-kampung. Maka virus HIV ini mudah untuk menular ke distrik-distrik dan ke kota. Tentunya ini akan membahayakan kita semua. Sehingga mari kita semua mencegah HIV," ujarnya.

Mobilala menilai, masyarakat perlu mengetahui pentingnya deteksi dini tentang HIV. Sebab, kalau hanya orang kesehatan sendiri yang bekerja itu kesulitan menekan jangka penularan HIV/AIDS sehingga perlu keterlibatan semua pihak. "Dan yang paling utama setiap warga Bintuni harus takut Tuhan dalam hidupnya," pungkasnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya