OKP Didorong Ambil Peran Dalam Pencegahan Penyebaran Hoaks Pada Pilkada Bali

Senin, 10 Juni 2024 17:20 WITA

Card image

Kegiatan seminar pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng di Buleleng,  Senin (10/6/2024). (Foto: Istimewa).

Males Baca?

BULELENG - Guna mendukung kelancaran dan mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali yang damai dan bermartabat, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), didorong untuk mengambil peran aktif dalam mencegah penyebaran hoaks. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali, NTB dan NTT, Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si dalam kegiatan seminar pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng di Buleleng,  Senin (10/6/2024).

Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa hoaks dapat menjadi ancaman serius bagi demokrasi, terutama di era digital saat ini. Ia menjelaskan bahwa hoaks dapat memicu polarisasi, perpecahan, dan bahkan kekerasan.

Oleh karena itu, peran OKP sangat penting dalam memerangi hoaks dan memastikan informasi yang beredar di masyarakat adalah informasi yang benar dan akurat.

"OKP memiliki potensi yang besar untuk menjangkau kaum muda, yang merupakan pengguna media sosial yang paling aktif. Dengan melakukan edukasi dan literasi media kepada kaum muda, OKP dapat membantu membangun masyarakat yang cerdas dan kritis dalam menerima informasi." ujar Muliarta yang juga Akademisi Universitas Warmadewa itu.

Lebih lanjut, Pria asal Klungkung yang juga merupakan Tim Pemeriksa Daerah (TPD) DKPP RI Wilayah Bali ini juga mendorong OKP untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, media massa, dan organisasi masyarakat sipil, dalam memerangi hoaks.

"Dengan bersama-sama, kita dapat membangun ekosistem digital yang sehat dan kondusif untuk Pemilu yang damai dan bermartabat," sambungnya.

Menurutnya, melalui pendekatan yang kreatif dan kolaboratif, OKP dapat menjadi agen perubahan yang mendorong transparansi dan kebenaran.

"Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif hoaks terhadap proses demokrasi dan memastikan bahwa Pilkada Bali berlangsung dalam suasana yang sehat dan informatif," pungkasnya.


Halaman :
  • TAGS:
  • BULELENG

Komentar

Berita Lainnya