Pemerintah Reformasi Subsidi LPG, Pastikan Tepat Sasaran dan Minim Kebocoran
Selasa, 04 Februari 2025 18:29 WITA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (Foto: Istimewa)
Males Baca?JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa reformasi subsidi LPG menjadi fokus utama pemerintah. Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan langsung agar subsidi ini lebih tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025), Presiden Prabowo menginstruksikan perubahan skema subsidi LPG yang telah berjalan lebih dari 20 tahun tanpa pembaruan signifikan. Dengan anggaran subsidi mencapai Rp87 triliun per tahun, pemerintah ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang berhak.
Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa saat ini masih ada penyimpangan dalam distribusi LPG bersubsidi. Harga jual di tingkat masyarakat bisa mencapai Rp25.000 per tabung dan masih ditemukan kasus pengoplosan yang merugikan konsumen.
“Diharapkan masyarakat mendapatkan harga dengan yang semurah-murah mungkin. Tapi kenyataannya kan sekarang, jujur kita katakan, ada di tingkat sampai tingkat masyarakat itu, dibeli sampai harga Rp25.000 per tabung. Tidak hanya itu, ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang,” ujar Bahlil,” ujar Bahlil kepada media.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengubah sistem distribusi dengan menaikkan status pengecer menjadi subpangkalan. “Nah, dengan mereka menjadi subpangkalan, maka kita akan menaruh fasilitas yang sama dengan di pangkalan. Supaya harganya bisa kita kontrol pakai IT. Itu maksudnya sebenarnya,” tambah Ketua Umum Golkar tersebut.
Menanggapi kritik terkait kurangnya sosialisasi, Bahlil memastikan bahwa pemerintah terus melakukan pendampingan bagi pelaku usaha LPG, termasuk pengecer yang beralih menjadi subpangkalan. Ia juga menegaskan bahwa perubahan ini tidak akan membebankan biaya tambahan kepada mereka.
“Saya menyadari bahwa ini kan barang baru, pasti ada penyesuaian. Nanti sambil kita melihat perkembangan beberapa waktu ke depan, sudah pasti kita akan melakukan asistensi. Tapi penataan ini penting kami lakukan sebagai bentuk cinta kami kepada rakyat agar uang negara yang disubsidi itu betul-betul tepat sasaran,” tambah Menteri Bahlil.
Lebih jauh, Presiden Prabowo Subianto juga menekankan agar tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan LPG akibat perubahan sistem distribusi ini. Reformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi anggaran serta menjamin ketersediaan LPG bagi masyarakat.
“Tugas kami atas perintah Bapak Presiden adalah memastikan seluruh proses subsidi tepat sasaran. Yang kedua di tata kelolanya harus baik. Yang ketiga, rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka, terutama menyangkut LPG. Jadi harus dapat, jangan jauh-jauh kata Bapak Presiden,” tutur Bahlil.
Editor: Ran
Berita Lainnya

BREAKING NEWS: Sikat Uang Proyek, Kadis PUPR Papua Barat Resmi Ditahan

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

Teluk Bintuni Berduka, Lepas Kepergian ‘Bapak Pemekaran Kampung’ Daniel Asmorom

Sidang MK Teluk Bintuni Dijadwalkan 15 Januari, Keluarga Besar DAMAI Nyatakan Solid

Bendahara JMSI: Rencana Kenaikan PPN 12% Harus Dikaji Ulang

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

KPK Sita Tanah dan Apartemen Hasil Korupsi Milik Konglomerat Donald Sihombing

KPK Endus Keterlibatan Japto PP dan Ahmad Ali terkait Gratifikasi Metrik Ton Batubara

KPK Sita Bukti Korupsi Dana CSR BI dari Rumah Politikus Gerindra Heri Gunawan

Total Uang yang Disita KPK dari Rumah Ketum PP Japto Soerjosoemarno Rp56 Miliar

KPK Bongkar Peran Hasto Kristiyanto di Kasus Suap Komisioner KPU

Kerap Peras Pejabat, Pegawai 'KPK' Gadungan Ditangkap

Komentar