Kendalikan Banjir di Manado, Kementerian PUPR Optimalkan Infrastruktur Setempat 

Selasa, 28 Mei 2024 15:20 WITA

Card image

Salah satu jalan di Manado longsor usai diterjang banjir, Jumat (27/1/2023). (Foto: Wibisono/PUPR)

Males Baca?

Selanjutnya, saat pintu ditutup terjadi kenaikan genangan dari 96,6 meter menjadi 98,2 meter. Artinya hampir sekitar 2 meter atau kurang lebih 2,3 juta kubik air ditampung Bendungan Kuwil Kawangkoan. 

“Bayangkan kalau 2,3 juta kubik ini tidak kita tahan di sini, air akan masuk ke Kota Manado. Sehingga banjir akan terjadi di Sungai Tondana maupun Sungai Tikala yang merupakan anak Sungai Tondano,” kata Bob Arthur. 

Ia mengatakan, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa memiliki kapasitas tampung 26 juta m3 dan luas genangan 157 hektare dengan fungsi utama untuk mengurangi banjir Kota Manado dan sekitarnya sebesar 25 persen (146,6 m3/detik). 

Manfaat pengendali banjir bendungan ini telah dirasakan jika dibandingkan banjir besar yang melanda Kota Manado pada 2014 lalu atau sebelum Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun. 

Tercatat pada 2014 lalu sambungnya, banjir Kota Manado terjadi dengan curah hujan maksimum 160 mm atau jauh di bawah curah hujan ekstrem 2023 sebesar 300 mm. 

"Bencana banjir 2014 telah menggenangi area 2.000 ha atau jauh di atas area terdampak pada 2023, yakni 808 ha," jelasnya.

Manfaat lain bendungan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 19 Januari 2023 ini adalah sebagai penyediaan air baku untuk Kota Manado, Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebesar 4.500 liter/detik, serta pengembangan pariwisata. 

Di Bendungan Kuwil Kawangkoan terdapat Kawasan Wisata Waruga sebagai wisata budaya untuk mengenal para leluhur di Sulawesi Utara. 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya