Boeing 777-300ER Gagal Landas di Ngurah Rai, dari 369 Penumpang 97 Tewas
Senin, 27 Mei 2024 11:05 WITA
Insiden kecelakaan pesawat yang terjadi di Bandara Ngurah Rai, Jumat, (30/9/2022), (Foto: Dok. Ap)
Males Baca?
MCWNEWS.COM, BADUNG - Insiden kecelakaan pesawat terjadi di Bandara internasional Ngurah Rai, Jumat, (30/9/2022) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Sedikitnya sebanyak 97 orang meregang nyawa.
Belum dijelaskan dari 97 orang yang tidak dapat ditolong ini, teridentifiksi jenis kelamin dan umur. Sejumlah petugas dibantu para penumpang lainnya berhamburan untuk berusaha menyelamatkan penumpang yang dalam keadaan luka-luka.
Diketahui adalah Pesawat milik maskapai penerbangan Barong Air berjenis Boeing 777-300ER dengan rute Singapura - Denpasar Bali. Dari data yang didapat, peswat ini mengangkut 369 penumpang dan 19 awak kabin.
Insiden terjadi saat pesawat dalm proses pendaratan dan tergelincir hingga mengalami crash di sisi selatan runway Bandara I Gusti Ngurah Rai. Setidaknya ada 146 penumpah berhasil diselamatkan, 87 alami luka ringan dan 58 orang luka berat.
Serta sebanyak 97 orang meninggal dunia. Ironisnya dari insiden ini, salah seorang penumpang yang alami luka berat teridentifikasi terjangkit penyakit cacar monyet atau monkeypox.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, menerangkan bahwa insiden kecelakaan pesawat yang terjadi di Bandara Ngurah Rai merupakan giat simulasi jelang perhelatan G20 pada pertengahan bulan November mendatang.
"Menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika terjadi sebuah insiden kecelakaan pesawat," ungkapnya. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), Buku Pedoman Bandar Udara Siaga Bencana atau _Get Airport Ready Disaster (GARD), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Dalam pelaksanaannya, latihan PKD yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I untuk pertama kalinya sejak tahun 2020. Untuk giat kali ini terdiri atas tiga rangkaian latihan skala penuh, yaitu latihan penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise), penanganan ancaman keamanan bandara (Security Exercise), dan penanganan bencana alam (Disaster Exercise).
Baca juga:
Polisi Ungkap Foto 4 Orang Meninggal Masih Terkait dengan Penembakan Terhadap Pekerja Jalan
"Simulasi dari ketiga latihan kami rancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji prosedur yang berlaku," tutup Faik Fahmi. (ari)
Komentar