Jurnalis AI Dinilai Kanibal, Rusak Ekosistem Jurnalistik

Jumat, 19 Juli 2024 03:18 WITA

Card image

Dewan Pengawas (Dewas) LPPT TVRI, Agus Sudibyo. (Foto: Dewa/MCW).

Males Baca?

DENPASAR - Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam jurnalistik menuai kritik keras dari Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPPT TVRI), Agus Sudibyo.

Menurutnya, jurnalis yang mengandalkan AI untuk menghasilkan konten berita bagaikan kanibal yang memakan karya jurnalis lain.

Pasalnya, AI bekerja dengan menyadur dan mereproduksi konten yang telah dibuat oleh jurnalis sebelumnya.

"Ibaratnya kita mencari konten keindahan Pulau Bali di AI, sudah pasti mereka menyadur jurnalis yang sebelumnya menulis hal itu," terang Sudibyo dalam acara diskusi bertajuk ‘Perpres Publisher Right Mendukung Jurnalisme Berkualitas’, di TVRI Bali, Denpasar, Kamis (18/7/2024).

Sudibyo menegaskan bahwa penggunaan AI yang berlebihan dapat merusak ekosistem jurnalistik. "Harus segera ditindaklanjuti, jangan sampai kita bergantung dengan teknologi, apalagi jika dibiarkan berkelanjutan maka akan merusak ekosistem jurnalistik," tegasnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau agar para jurnalis bersikap selektif dalam mengikuti perkembangan teknologi.

"Harus selektif, jangan sampai kita terlena akan perkembangan zaman, terlebih sebagai jurnalis kita berkewajiban untuk menguji setiap informasi," pesannya.

Reporter: Dewa 


Komentar

Berita Lainnya