Meski Stok Melimpah, Pemprov Bali Gencar Operasi Pasar untuk Kendalikan Harga Beras
Rabu, 29 Mei 2024 06:32 WITA
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunanda saat melakukan pengecekan beras di Pasar Badung Bali,Kamis (2/2/2023). (Foto: Humas Kementan)
Males Baca?
DENPASAR - Ketersediaan dan pasokan beras di wilayah Bali secara umum dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunanda.
"Stok beras di Bali sangat aman dan mencukupi. Kita masih punya di gudang-gudang petani dan di penyosohan," ucapnya saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pengecekan beras di Pasar Badung, Kamis (2/2/2023).
Pemerintah Provinsi Bali lanjutnya juga melakukan distribusi melalui operasi pasar dengan menetapkan harga pabrik alias harga murah.
Baca juga:
KPK Dorong 16 Kementerian serta Lembaga Sektor Pelabuhan Tindaklanjuti Penggunaan JAGA.id
Meski demikian, Sunanda tak menampik adanya kenaikan harga beras Rp100, yang diakibatkan tingginya upak kerja setelah melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kalau soal harga memang ada perubahan dari harga yang normal atau naik Rp100, yang diakibatkan oleh kenaikan BBM dan juga harga pupuk yang meningkat," tuturnya.
Apabila harga beras tak dinaikan, maka menurutnya petani Bali yang akan menanggung kerugian. Namun demikian, ia menyebut kenaikan yang ada masih dalam batas normal alias sesuai dengan daya beli masyarakat.
Dirut Perumda Pasar Sewakadharma, I.B Kompyang Wiranata saat ditemui mengatakan bahwa sejauh ini kondisi beras di Bali dalam keadaan melimpah. Hal ini bisa dibuktikan dengan kemudahan para pedagang dalam mencari beras.
{bbseparator}
"Kalau masalah stok saya kira aman karena pedagang kami kalau mencari beras tidak mengalami kesulitan, cuma harganya yang naik. Kita atas perintah dari pemerintah terus mengadakan operasi pasar, makanya tiap hari kita melaksanakan operasi pasar di mana kita jual dengan harga yang kita dapat di pabrik," bebernya.
Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memerintahkan seluruh jajaranya untuk tetap berada di lapangan melakukan pengecekan langsung kondisi dan ketersediaan beras nasional.
{bbseparator}
Langkah ini kata dia, sekaligus upaya verifikasi data dari standing crop, KSA BPS maupun citra satelit.
Dirinya mengapresiasi produksi yang dilakukan petani Bali sehingga bulan Januari, Februari sampai Maret mampu menyediakan beras untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
Dia juga berharap puncak panen yang diperkirakan berlangsung April mendatang, mampu menambah stok beras nasional.
"InsyaAllah ketersediaan kita cukup dan di bulan Januari Februari Maret ini akan panen 1,9 juta hektar, itu setara kalau kali 5 ya hampir 10 juta, dan kalau kita konvensi beras angkanya mencapai 6 sampai 7 juta," ungkapnya.
Editor: Ady
Komentar