Panen Padi di Merauke, Komisi IV DPR RI Apresiasi Petani Distrik Tanah Miring
Senin, 27 Mei 2024 11:58 WITA

Rombongan Komisi IV DPR RI lakukan panen padi dan berdialog langsung dengan petani Gapoktan Utama Mandiri, Kampung Waningapmiraf (SP 5), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (4/10/2023). (Foto: Dok.Kementan)
Males Baca?MERAUKE - Komisi IV DPR RI melakukan panen padi dan berdialog langsung dengan petani Gapoktan Utama Mandiri, Kampung Waningapmiraf (SP 5), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (4/10/2023).
Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk pengunjungi gudang Bulog.
Seperti yang diketahui Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari beberapa daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional pengembangan pangan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mengapresiasi kepada para petani Gapoktan Utama Mandiri yang terus bekerja di sawah meskipun ada beberapa kesulitan yang dihadapi.
“Tadi saya mendapat laporan bahwa disini saat musim kemarau pengairannya membutuhkan pompa dan saat musim hujan pun membutuhkan pompa karena saluran airnya berada di bawah lahan sawah jadi proses pengairannya dua kali dari Sungai ke saluran lalu dari saluran ke lahan, saya apresiasi kepada para petani dan jajaran pemerintah terkait yang terus bekerja di tengah kesulitan-kesulitan yang ada,” ujar Budy.
Pada Kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan luas baku sawah Kabupaten Merauke 32 ribu hektar, setahun dua kali tanam. Luas tanam 64 ribu hektar dan produksi beras pada Januari-November ini prognosa 115 ribu ton.
“Ini luar biasa, Merauke salah satu lumbung pangan berproduksi 115 ribu ton beras, sedangkan kebutuhan konsumsi di sini tidak sampai 15 ribu ton per tahun, jadi Merauke memasok beras ke beberapa Kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Bovendigul sebagian beras di jual ke Jawa Timur jika ongkos kirimnya sesuai," jelas Suwandi.
Diakhiri salah satu petani menyampaikan beberapa kesulitan yang dihadapi saat musim kemarau, adalah kesulitan air, maka dari itu petani berharap ada perbaikan saluran air di sekitar sungai agar dapat mengalirkan airnya ke lahan sawah di Distrik Tanah Miring, juga mengusulkan pompa air, benih dan tambahan pupuk NPK.
Sebagai informasi Komisi IV bersama pemda setempat juga para petani melakukan panen padi dengan combine.padi dengan varietas inpari 36 menghasilkan sekitar 4 ton beras perhektar dengan biaya produksi sekitar 10 juta rupiah perhektar dengan harga jual Rp. 11.000 perkg beras. Petani di Merauke tidak menjual gabah, tetapi mereka menjual dalam bentuk beras dan petani di Merauke rata rata melakukan tanam dan panen setahun 2 kali.
Editor: Ady
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar