Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Temef, Bantu Kemakmuran NTT
Rabu, 02 Oktober 2024 15:51 WITA
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, PJ Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Pj Bupati Timor Tengah Selatan Seperius Edison, meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (2/10/2024).
Males Baca?TIMOR TENGAH SELATAN – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (2/10/2024).
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya air sebagai kebutuhan vital di NTT. "Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air, jangan membayangkan Provinsi NTT akan makmur dan sejahtera," ujarnya.
Ditambahkan, dengan adanya bendungan, masyarakat dapat menanam padi, singkong, jagung, dan tanaman pangan lainnya, yang akan berkontribusi besar pada kesejahteraan masyarakat.
Bendungan Temef
Bendungan Temef menjadi bendungan keempat yang dibangun oleh pemerintah dalam sepuluh tahun terakhir di NTT, setelah Bendungan Rotiklot, Raknamo, dan Napun Gete. Bendungan ini dibangun dengan biaya Rp2,7 triliun selama tujuh tahun, dari tahun 2017 hingga 2024, dan mampu menampung air hingga 45 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 299 hektare. Jokowi juga menggarisbawahi bahwa Bendungan Temef dapat mengairi hingga 4.500 hektare lahan pertanian di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan sekitarnya.
"Manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitarnya," pesan Jokowi kepada Pj. Bupati Timor Tengah Selatan Seperius Edison..
Dalam peresmian ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, PJ Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Pj Bupati Timor Tengah Selatan Seperius Edison.
Presiden saat mesaat warga
Sementara itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bob Arthur Lombogia menjelaskan jika Bendungan Temef memiliki kapasitas sumber air baku sebesar 131 liter per detik, mampu mengairi irigasi seluas 4.500 hektare, serta mereduksi banjir di area seluas 3.750 hektare.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan bendungan ini dapat meningkatkan indeks pertanaman dari sebelumnya 150% menjadi 250%, yang berarti produksi pertanian dapat berlipat ganda.
Selain Bendungan Temef, Kementerian PUPR juga berkomitmen menyelesaikan pembangunan dua bendungan lainnya di NTT, yaitu Bendungan Manikin dan Bendungan Mbay. "Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya, mudah-mudahan bisa tahun depan," ujar Dirjen Bob.
Fernando Rajagukguk, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, menjelaskan bahwa Bendungan Temef adalah yang terbesar di Provinsi NTT. Ia berharap agar keberadaan bendungan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan produktivitas pertanian, suplai air baku, serta pengendalian banjir yang kerap terjadi.
Turut hadir dalam peresmian ini, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho, serta Direktur Utama Indra Karya Gok Ari Joso Simamora.
Editor: Lan
Komentar