Wawali Arya Wibawa Tutup Konseling-Workshop Pra Perkawinan Hindu

Senin, 03 Februari 2025 09:58 WITA

Card image

Wawali Arya Wibawa saat menutup konselin dan workshop pra perkawinan Hindu, Minggu (2/2/2025). (Foto: Pemkot Denpasar)

Males Baca?

DENPASAR - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, resmi menutup kegiatan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu pada Minggu (2/2/2025) di Wantilan Pura Agung Lokanatha, Denpasar. Program ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Denpasar, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, dan Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu.

Penutupan ditandai dengan pelepasan nametag dan penyerahan sertifikat oleh Wawali Arya Wibawa kepada peserta.

Di sela-sela kegiatan, Wawali Arya Wibawa  menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah persiapan bagi calon pengantin (catin) untuk membangun keluarga yang berkualitas. Ia juga menekankan catin untuk mempersiapkan kecukupan gizi serta aspek penting lainnya agar generasi yang dilahirkan tumbuh sehat secara jasmani dan rohani.

"Langkah ini mungkin terlihat sepele, tetapi justru lebih efektif. Idealnya, enam bulan sebelum menikah, calon pengantin sudah mengikuti program ini agar kesehatannya dapat terpantau dengan baik," ujar Arya Wibawa.

Sementara Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu , Dr. Ida Ayu Alit Maharani, S. PSI., M.Si menjelaskan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu ini telah dimulai sejak tanggal 18-19 Oktober dan 25 hingga 27 Oktober 2024 lalu. Kemudian ditutup pada 2 Februari 2025 dengan peserta mengikuti modul terakhir yakni materi Agama dan Budaya yaitu persiapan Tedun Ke Banjar.

Workshop, kata Ayu Maharani, diikuti sebanyak 10 pasang calon pengantin dari 4 kecamatan se-Kota Denpasar. Workshop Pra Perkawinan ini menggunakan 5 modul yaitu Psikologi yang dibawakan oleh Psikolog dari Himpsi (Himpunan Psikologi Indonesia) wilayah Bali, Kesehatan Umum dan Reproduksi oleh perwakilan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Denpasar, Hukum dibawakan oleh Bagian Hukum Setda Kota Denpasar, Kesehatan Finansial oleh Fasilitator Koperasi Jasa Keuangan serta Agama dan Budaya pada hari ini dibawakan oleh sejumlah tokoh masyarakat yang mengantarkan mereka agar siap melanjutkan ke jenjang perkawinan.

"Di lain sisi kami juga memberikan modul lain seperti psikologi tentang adaptasi terhadap lingkungan baru setelah perkawinan dan saling menerima kekurangan dan kelebihan  pasangan dan juga modul tentang kesehatan finansial bagaiman mengatur keuangan saat berumah tangga," terangnya.

Ayu Maharani menambahkan, para peserta juga dibekali kemampuan dasar bersosialisasi di banjar. Tak hanya itu, peserta khususnya wanita juga dibekali ketrampilan membuat canang dan banten sederhana, seperti sodan, ngulat tipat nasi dan dampulan, hingga kwangen. Sementara peserta laki laki mendapat pelatihan mengulat klangsah, klakat, membuat sate dan mebat Ngelawar.

Tidak hanya itu  para catin juga diberikan pembekalan tentang hukum, karena bagaimana juga perkawinan adalah perbuatan hukum untuk meminimalisir terjadinya kekerasan rumah tangga dan kekerasan psikologis serta kekerasan pada anak.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya