Bali International Kite Festival Diramaikan Peserta dari Mancanegara
Rabu, 29 Mei 2024 00:50 WITA

Gubernur Bali Wayan Koster Membuka Bali International Kite Festival, ditandai dengan menaikkan layangan pecukan di Pantai Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar Timur, Sabtu (15/7/2023). (Foto: HumasProvBali)
Males Baca?
DENPASAR - Lomba layangan Bali International Kite Festival (BIKF) ke-45 dengan tema ‘Krida Langu Segara Kerthi’ diramaikan oleh ratusan peserta, baik dari lokal, nasional maupun internasional.
Pembukaan Bali International Kite Festival oleh Gubernur Bali Wayan Koster ini, ditandai dengan menaikkan layangan pecukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, General Manajer PLN UID Bali, dan Ketua Panitia BIKF Wayan Sukarsa di Pantai Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar Timur, Sabtu (15/7/2023).
Wayan Sukarsa dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali, atas dukungannya dengan mensupport kreativitas para
yowana.
Di mana hal itu untuk melestarikan mainan tradisional Bali yang memiliki nilai seni budaya Bali yang sangat adi luhung dan menjadi daya tarik pariwisata Bali.
"Adapun untuk tema yang diambil dalam lomba, adalah mengandung makna bahwa laut adalah tempat segala kreatifitas dan bersuka cita," ujarnya.
Dikatakan, kejuaraan layangan internasional ini dilaksanakan selaras dengan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali XLV Tahun 2023 yang bertema ‘Segara Kerthi: Prabhanneka Sandhi" yang memiliki arti Samudra Cipta Peradaban.
Ia menambahkan, peserta BIKF berasal adala 195 pelayang lokal, 31 pelayang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Palembang, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Riau, Kalimantan Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jakarta, Cilacap, dan Sulawesi Tenggara.
Untuk pelayang internasional diikuti peserta dari 7 negara seperti Polandia, Swedia, Jepang, Filiphina, Australia, Thailand, Singapore, dan Malaysia.
Kreatifitas layangan yang dilombakan adalah Layangan Jangan, Layangan Be-Bean, hingga Layangan Pecukan yang dibalut dengan perpaduan kain berwarna hitam, merah dan putih yang melambangkan Tridatu.
{bbseparator}
Kejuaraan layangan ini juga dimeriahkan dengan perlombaan pindekan yang diikuti oleh sebanyak 83 peserta.
Pelayang Australia, Michael Avarest menyambut baik perlombaan tersebut, karena menurutnya ajang perlombaan layangan di Bali adalah kesempatan luar biasa, tidak saja bisa memainkan layangan.
"Kami ke Bali juga bisa mempelajari budaya Bali yang sangat indah melalui kreativitas para anak muda Bali yang ditunjukkan dengan nilai-nilai seni dan budaya Bali.
Editor: Ady
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar