Berbagai Upaya Dilakukan UNICEF untuk Benahi Sanitasi di Papua, Ini Salah Satunya
Senin, 27 Mei 2024 09:45 WITA
Caption foto : Saat sambutan Kepala Unicef Papua dan Papua Barat Aminudin Ramdan memberikan sambutan pada Kick Off Papua BISA, Selasa (31/1/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - UNICEF bersama Bappeda Provinsi Papua menggelar Papua Benahi Sanitasi (BISA) Tahun 2023. Kegiatan ini juga diikuti Yayasan GAPAI Harapan Papua, pemerintah Kabupaten/Kota dan pihak terkait di Provinsi Papua.
Acara yang dimaksudkan untuk mengasah kembali komitmen bersama untuk pembenahan sanitasi di Papua ini digelar di salah satu hotel di Kota Jayapura, Selasa (31/1/2023).
Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminudin Ramdan dalam sambutannya menerangkan jika Kick Off Papua BISA (Benahi Sanitasi) adalah untuk menjaga komitmen bersama perbaikan sanitasi di Papua, seperti yang telah dilakukan pada Mei 2021 silam.
"Kita berharap bisa menjaga momentum itu, dan ini adalah babak ke dua setelah half time di tahun-tahun lalu. Kita harap komitmen yang sudah ada tetap terjaga dan di tahun ini kita bisa terus berkomitmen bersama untuk perbaikan sanitasi di Papua," kata Ramdan.
Diakuinya, capaian-capaian telah berhasil dilakukan di tahun sebelumnya, dan tentu program tersebut akan terus dilanjutkan di tahun 2023.
Seperti pelatihan guru, murid dan pihak-pihak terkait termasuk kolaborasi antar sektor tradisional, termasuk juga bekerja sama dengan pihak adat, agama dan lainnya.
"Tentu kita sudah mencapai hasil nyata yang telah kita capai bersama dari tahun 2021 hingga 2022, kita sudah melakukan stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di 196 kampung atau 85 persen. Jadi tinggal 15 persen saja yang belum," tuturnya.
"Kita juga dapat kabar menggembirakan bahwa Kabupaten Keerom, bapak bupatinya yakni Bapak Pieter Gusbager terpilih sebagai Ketua 3 AKOPSI (Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi), dan Bapak Bupati Biak Numfor sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Komunikasi AKOPSI," jelas Ramdan.
Oleh karena itu, dengan capaian yang telah dicapai tersebut kata dia, pihaknya meminta komitmen terus dilakukan, sehingga tujuan utama Papua bebas BABS Tahun 2025 bisa terwujud.
Komentar