Berkat RJIT, Pertanian di Serang Meningkat Tak Khawatir El Nino
Rabu, 29 Mei 2024 07:09 WITA

Salah satu Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) di Kota Serang, (Foto: Dok.Kementan)
Males Baca?SERANG - Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upayanya meningkatkan produksi padi dan meredam dampak El Nino, salah satunya melalui Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT). Salah satunya di Kota Serang, Banten saat ini tengah dilaksanakan kegiatan RJIT di 2 lokasi.
Kegiatan RJIT tersebut berada di Kelurahan Kilasah dan Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen dengan luas layanan masing-masing 50 Ha. Penerima bantuan ini adalah Poktan Masyarakat Guyub 1 dan Poktan Subur Makmur 1.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, keberhasilan peningkatan produksi pangan ini ditentukan lancarnya pasokan air irigasi yang berfungsi dengan baik.
“Dengan melalukan perbaikan dan peningkatan fungsi jaringan irigasi maka layanan irigasi ini diharapkan mampu menambah luas areal tanam, sehingga produktivitas pertanian pun meningkat," ujar Mentan SYL, Senin (25/9/2023).
Dikatakannya, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
Baca juga:
Situasi di Distrik Oksibil Membaik Pasca Penyerangan KKB, Aparat Gabungan Berikan Jaminan Keamanan
"Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani," tambah Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, program RJIT diutamakan pada lokasi yang telah dilakukan SID pada tahun sebelumnya. Diutamakan pada daerah irigasi yang saluran primer dan sekundernya dalam kondisi baik. Tujuannya untuk meningkatkan Indeks Pertanaman Padi sebesar 0,5.
"Kegiatan RJIT ini diarahkan pada jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan yang terhubung dengan jaringan utama (primer dan sekunder). Juga untuk yang memerlukan peningkatan fungsi jaringan irigasi untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi dan layanan irigasi. Serta untuk jaringan irigasi desa," papar Ali Jamil.
Ali Jamil menjelaskan, dimensi saluran (lebar, tebal dan tinggi) disesuaikan dengan spesifik teknis di lapangan. Luas lahan terdampak minimal 50 hektar. Apabila luasan Poktan/P3A kurang dari 50 Ha, dapat menggunakan potensi luasan Gapoktan/GP3A.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar