Berkat RJIT, Pertanian di Serang Meningkat Tak Khawatir El Nino
Rabu, 29 Mei 2024 07:09 WITA

Salah satu Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) di Kota Serang, (Foto: Dok.Kementan)
Males Baca?
"Untuk memenuhi luasan minimal 50 Ha, Poktan dapat bergabung dalam satu UPKK, penetapan nama UPKK menggunakan SK Kepala Dinas Kabupaten. Untuk Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A yang memiliki potensi luas lebih dari 50 Ha, alokasi kegiatan diperbolehkan lebih dari 1 unit sesuai dengan ketentuan," papar Ali Jamil.
Dengan dilakukannya RJIT menjadi langkah untuk peningkatan daerah layanan irigasi dan dapat meningkatkan efisiensi saluran irigasi sehingga lebih hemat air agar tercukupi kebutuhan air irigasi hingga ke hilir saluran. Dengan tercukupinya air hingga hilir saluran kedepannya akan berdampak meningkatkan IP dan tanam serentak.
"Dari segi ekonomi secara keseluruhan dampak dari dilaksanakannya RJIT dapat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya pada Kelompok Tani yang mendapat alokasi kegiatan RJIT di Kota Serang, Provinsi Banten," pungkasnya.
Ketua Poktan Masyarakat Guyub 1 Andi Kamal mengungkapkan, selama ini kelompoknya memanfaatkan sumber air irigasi Margaluyu Sekunder. Saluran irigasi yang direhabilitasi meliputi Pabjqng 155 m, Lebar 1,2 m, Tinggi 0,5 m, Tinggi Pondasi 0,2 m, Tebal atas 0,3 m dan Tebal bawah 0,4 m.
"Pada saat musim hujan, air meluap ke kanan dan kiri saluran (bagian hulu saluran) sehingga pengairan tidak sampai ke titik akhir saluran. Sekarang pengaliran air lancar, dapat teraliri sampai ke hilir saluran. Sebelumnya IP 200 dengan produktivitas 5,5 Ton/Ha, kini menjadi IP 250 (Padi - Padi - Palawija) dengan produktivitas 7-9 Ton/Ha," terang Andi Kamal.
Baca juga:
KPK: Tersangka Baru Korupsi Gereja Mimika Diuntungkan Rp3,5 Miliar, Negara Rugi Rp11, 7 Miliar
Sementara, Ketua Poktan Subur Makmur 1 Hj. Nurmala menjelaskan hal yang sama. Saluran irigasi yang direhabilitasi di wilayahnya memiliki Panjang 155 m, Lebar 1,5 m, Tinggi 0,5 m, Tinggi Pondasi 0,2 m, Tebal atas 0,3 m dan Tebal bawah 0,4 m.
"Sebelumnya saluran air tersumbat pada bangunan persilangan (siphon) akibat rusaknya bangunan di hilir siphon dan belum ada perkuatan saluran tersier. Setelah direhabilitasi, pengaliran air lancar, dapat teraliri sampai ke hilir saluran dengan luas layanan kurang lebih 50 Ha. IP dan produksi juga meningkat, dari IP 200 (Padi -Padi - Bero) menjadi IP 300 (Padi - Padi - Padi) dan produksi 5 Ton/Ha menjadi 7-8 Ton/Ha," papar Hj. Nurmala.
Editor: Ady
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar