BP2P Kalimantan II Berhasil Menyelesaikan 100% Program BSPS di Balikpapan

Rabu, 29 Mei 2024 06:52 WITA

Card image

Penerima Program BSPS mengaku sangat terbantu dengan Program BSPS karena rumahnya kini sudah kuat secara konstruksi serta lebih nyaman untuk dihuni.

Males Baca?

BALIKPAPAN - Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II, berhasil menyelesaikan 100% Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kota Balikpapan. Program ini telah memberikan manfaat bagi 110 keluarga berpenghasilan rendah di kota tersebut.

Kepala BP2P Kalimantan II, Hujurat, mengatakan program BSPS di Kota Balikpapan telah berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Penyaluran dana bantuan telah selesai 100%, dan pembangunan rumah sudah selesai 99,48%.

"Kami bersyukur program BSPS di Kota Balikpapan dapat berjalan dengan lancar. Ini berkat kerja keras dan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat penerima bantuan," kata Hujurat.

Penyaluran program BSPS Kota Balikpapan telah selesai 100% yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Balikpapan Selatan (40 unit), Kecamatan Balikpapan Tengah (35 unit), Kecamatan Balikpapan Barat (10 unit) dan Kecamatan Balikpapan Utara (25 unit).

Dana Program BSPS yang disalurkan adalah Rp20 juta per unit rumah. Dana tersebut bisa digunakan oleh masyarakat untuk membeli material bahan bangunan Rp17,5 juta dan untuk upah tukang Rp2,5 juta.

“Kami berharap melalui Program BSPS ini masyarakat di Kota Balikpapan bisa tinggal di hunian layak sekaligus mendorong Pemda untuk mengurangi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni),” kata Hujurat.

Program BSPS ini merupakan langkah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan untuk terus meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat.

Pada tahun 2023, anggaran program BSPS dialokasikan sebesar Rp3,34 triliun dengan target peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 150.421 unit.

Hingga 17 November 2023, realisasi keuangan Ditjen Perumahan pada program BSPS tahun 2023 sebesar Rp3,23 triliun atau 87,82% dari total anggaran, dengan realisasi fisik sebesar 99,48% atau sekitar 149.539 unit terbangun.

{bbseparator}

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. 

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki. 

Program BSPS yang dilaksanakan dengan metode padat karya ini telah memberikan manfaat dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 281.128 orang atau sekitar 93,47% dari target 300.760 tenaga kerja.

Sementara Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan program BSPS merupakan bagian dari wujud nyata negara hadir dalam membantu masyarakat untuk tinggal di rumah layak huni. 

Program BSPS dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tidak hanya memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, namun juga mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.

“Pada dasarnya dana Program BSPS yang disalurkan pemerintah merupakan stimulan agar masyarakat juga memiliki semangat serta mendorong gotong royong antar warga ketika melaksanakan pembangunan rumah,” kata Iwan Suprijanto.

Salah satu penerima bantuan BSPS di Kota Balikpapan, Mastiah, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Rumahnya yang sebelumnya sudah rapuh dan tidak layak huni, kini telah menjadi lebih kokoh dan nyaman.

"Terima kasih kepada Kementerian PUPR atas bantuan Program BSPS ini. Rumah saya jadi lebih bagus dan keluarga saya juga bisa tinggal dengan nyaman," kata Mastiah. 

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya