Dari Wamena ke Brunei, Aris Wanimbo Buktikan Anak Papua Bisa Bersaing
Senin, 17 Maret 2025 19:39 WITA

Aris Wanimbo. (Foto: Dok. Pribadi)
Males Baca?BINTUNI — Berangkat dari kampung halamannya di Wamena, Papua Pegunungan, Aris Wanimbo (25) menapaki jalan penuh tantangan hingga akhirnya sukses bekerja di luar negeri. Alumni Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni ini kini bekerja di perusahaan Massutera Engineering, Brunei Darussalam.
Aris adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Lahir dari keluarga sederhana, ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan beasiswa, mengambil jurusan Teknik Perminyakan.
Setelah lulus, Aris sempat bekerja di PT Bumi Raya Luwu, Weda, Maluku Utara. Namun ia menyadari pentingnya memiliki sertifikat keahlian untuk bersaing di dunia kerja. “Saya merasa perlu untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan baru yang diakui secara nasional dan internasional. Ini penting untuk bersaing,” ujar Aris, Senin (17/3/2025).
Dorongan itu membuatnya memutuskan berhenti dari pekerjaan dan mengikuti pelatihan di P2TIM Teluk Bintuni, Papua Barat. Di sana, ia mendalami bidang teknik rigging/rigger, termasuk soft skill seperti komunikasi, disiplin, dan kerja tim.
Aris mengaku pelatihan tersebut membantunya tumbuh secara pribadi dan profesional. “Awalnya saya minder, tapi dengan dorongan dari teman dan pelatih, saya bisa menyesuaikan diri. Sekarang saya lebih percaya diri,” ungkapnya.
Setelah lulus dari P2TIM, Aris melamar pekerjaan di Brunei dan diterima. Kini ia bekerja di sektor migas dengan target besar: dalam lima tahun ke depan, ia ingin menjadi supervisor rigger, membantu pendidikan adik-adiknya, dan membangun usaha keluarga.
Ia juga memberi pesan kepada pemuda Papua lainnya agar tidak ragu mengejar mimpi. “Jangan takut beradaptasi dan bertanya. Pelatihan di P2TIM adalah kesempatan berharga yang tidak boleh disia-siakan,” tegasnya.
Sebagai alumni, Aris berharap P2TIM terus beroperasi untuk membangun SDM Papua. “Kami harus bersyukur punya P2TIM di Teluk Bintuni. Ini langkah penting untuk membangun daerah kita sendiri,” tutup Aris.
Kisah Aris menjadi inspirasi bahwa dengan keberanian, kerja keras, dan pendidikan yang tepat, anak Papua juga bisa bersaing hingga ke panggung internasional.
Reporter: M Ahmad
Berita Lainnya

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

Teluk Bintuni Berduka, Lepas Kepergian ‘Bapak Pemekaran Kampung’ Daniel Asmorom

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Sidang MK Teluk Bintuni Dijadwalkan 15 Januari, Keluarga Besar DAMAI Nyatakan Solid

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

KPK Periksa Mantan Dirut Pertamina Nicke Terkait Korupsi Jual Beli Gas

Kongkalikong Pemda dan Anggota DPRD OKU Korupsi Proyek PUPR

KPK Tetapkan Kadis PUPR dan Anggota DPRD OKU Sebagai Tersangka Usai Di-OTT

KPK OTT Kadis PUPR dan Anggota DPRD OKU, Amankan Uang Rp2,6 Miliar

KPK OTT di Ogan Komering Ulu, Amankan 8 Orang

Hasto Didakwa Suap KPU dan Rintangi Penyidikan Harun Masiku

Komentar