Teluk Bintuni Berduka, Lepas Kepergian ‘Bapak Pemekaran Kampung’ Daniel Asmorom
Rabu, 01 Januari 2025 10:01 WITA
Cawabup Alimudin Baedu ketika meletakkan karangan bunga di atas pusara serta memberikan penghormatan terakhir kepada Alm. Daniel Asmorom. (Foto: Ris/MCW)
Males Baca?BINTUNI – Masyarakat Teluk Bintuni tengah berduka atas kepergian salah satu putra terbaiknya, Daniel Asmorom, yang berpulang pada Sabtu (28/12/2024) pukul 18.50 WIT di RSUD Bintuni karena sakit. Sosok yang lahir di Distrik Merdey pada 5 Desember 1969 ini dikenal sebagai politisi ulung dan pemimpin yang selalu berpihak kepada rakyat.
Daniel Asmorom, yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Teluk Bintuni periode 2004-2009 dan Ketua DPRD dua periode (2009-2014 dan 2014-2019), dikenal sebagai “Bapak Pemekaran Kampung”. Selama masa kepemimpinannya, ia memprakarsai pemekaran dari 115 kampung definitif menjadi 145 kampung pemekaran, serta empat distrik baru, yaitu Taroi, Yakora, Moskona Utara Jauh, dan Bintuni Timur. Saat ini, Teluk Bintuni memiliki total 260 kampung, 28 distrik, dan dua kelurahan, berkat kontribusi besarnya.
Selain menjabat di DPRD Teluk Bintuni, Daniel Asmorom juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Papua Barat (2019-2024). Pada Pilkada Teluk Bintuni 2024, ia maju sebagai calon Bupati berpasangan dengan Alimudin Baedu, diusung oleh Partai NasDem dan Demokrat.
Pemakaman almarhum dilangsungkan di samping kediamannya di Kilo 4, Distrik Bintuni, Papua Barat, Selasa (31/12/2024) siang. Prosesi berlangsung penuh haru, dihadiri oleh Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop, para pejabat Pemda Teluk Bintuni, politisi, serta masyarakat dari berbagai kalangan.
Peletakan karangan bunga diawali oleh Bupati Matret Kokop, disusul oleh Alimudin Baedu, yang terlihat sangat terpukul atas kepergian pasangan calon bupatinya. “Sulit bagi kita semua untuk menerima kepergian beliau. Tapi Kaka Daniel Asmorom telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Alimudin dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan tersebut, Alimudin mengenang pesan terakhir yang disampaikan Daniel Asmorom. “Terakhir saya berkomunikasi dengan almarhum pada 22 Desember. Beliau meminta saya untuk terus bekerja dan berjuang. Saya bilang, ‘Kaka, terima kasih,’” tutur Alimudin.
Ia juga menceritakan bahwa almarhum sempat berencana untuk datang ke Jakarta pada akhir Desember 2024 guna melanjutkan perjuangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, rencana itu tidak terwujud karena kondisi kesehatan Daniel memburuk hingga akhirnya berpulang.
Perwakilan keluarga almarhum mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Teluk Bintuni, baik orang asli Papua maupun suku Nusantara, yang telah menyampaikan belasungkawa. Mereka juga memohon maaf jika selama hidupnya almarhum pernah melakukan kesalahan.
“Dia begitu dicintai Tuhan. Kaka Daniel, pulanglah bersama Tuhan di surga,” ujar Alimudin mengakhiri sambutannya.
Kepergian Daniel Asmorom meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Teluk Bintuni. Sosoknya yang visioner dan selalu berpihak pada rakyat akan selalu dikenang sebagai pemimpin sejati yang telah memberikan banyak kontribusi untuk pembangunan daerah.
Reporter: Ris
Komentar