Dispar Kota Denpasar Serius Godok Wisata Spa dan Wellness
Sabtu, 21 Desember 2024 20:14 WITA

Suasana rapat membahas pendapatan baru Kota Denpasar dari aktivitas spa dan wellness, Jumat (201/2/2024). (Foto:Dispar Kota Denpasar)
Males Baca?DENPASAR - Dinas Pariwisata Kota Denpasar (Dispar Denpasar) serius menggodok potensi pendapatan baru dari wisata spa dan wellness yang semakin diminati wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Dari kajian spending money wisatawan, Dispar Denpasar mencatat adanya kenaikan signifikan antar pengeluaran wisatawan tahun 2023 dan 2024, dimana wisman (wisatawan mancanegara) naik sebanyak 11,3% dan wisnu (wisatawan nusantara) mencapai 3,5%.
Peneliti PUPAR Universitas Udayana (Unud) Nyoman Ariana menerangkan sebelumnya pengeluaran wisman sebesar Rp. 1.988.477 per orang pada 2023. Sementara, tahun 2024 ini mencapai Rp. 2.242.540 per orang. Sedangkan pengeluaran wisnu juga mengalami peningkatan sebesar 3,5% dari Rp. 1.372.267/orang (2023), menjadi Rp. 1.422.026/orang (2024).
“Ada sembilan item pengeluaran wisatawan selama berkunjung ke Denpasar yakni akomodasi, konsumsi, transportasi lokal, belanja dan oleh-oleh, peramuwisata, retribusi daya tarik wisata, watersports, spa/wellness, hingga hiburan malam,” tegas Ariana, Jumat (20/12/2024).
Ariana menambahkan, terdapat 1.772.975 orang yang berkunjung ke Denpasar hingga November 2024 dengan rincian 448.425 wisman dan 1.324.550 wisnu. Jumlah wisman tersebut masuk melalui Pelabuhan Benoa sebanyak 28.391 orang, menginap (130.781), mengunjungi pantai (73.888), dan daya tarik wisata (DTW) lainnya (215.365). Sementara wisnu yang datang dan menginap di Denpasar (218.901), mengunjungi pantai (794.643) dan DTW lainnya (401.006).
"Kota Denpasar yang memiliki banyak pintu masuk yang diakses wisatawan sehingga ada kemungkinan jumlah wisatawan di lapangan lebih tinggi dari data ini,” tutur WD III Fakultas Pariwisata Unud itu.
Lebih jauh, Ariana menyebut, wisatawan yang berkunjung ke Denpasar merasa bahagia namun cara menikmati berbeda antara wisman dan wisnu. Wisman, katanya, merasa sangat bahagia secara mental dan wisnu merasa sangat bahagia secara spiritual selama berkunjung ke Kota Denpasar.
Berdasarkan karakteristik wisatawan, wisman kebanyakan berasal dari Australia, Belanda dan Jerman dengan rentang usia 27 - 42 tahun (gen Y). Sedangkan, wisnu masih didominasi wisatawan asal Jakarta (38%), Jatim (19%), dan Jateng (13%). Wisnu didominasi kalangan gen Z dengan rentang umur 11 – 26%.
“Perbedaan yang ditemukan wisman mencari informasi via IG dan Facebook, sedangkan wisnu menjadikan IG dan Tiktok sebagai sumber informasi. Ini dapat dijadikan pertimbangan pengelola DTW dalam mempromosikan produk wisatanya,” Ujar Nyoman Ariana.
Berita Lainnya

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

KPK Bongkar Pertemuan Harun Masiku dan Djoko Tjandra di Malaysia

Dukung Prabowo, KPK Desak Pemerintah Buat Undang-Undang Pemiskinan Koruptor

Usut Kasus Harun Masiku, KPK Periksa Djoko Tjandra

Komentar