Doktor Ilmu Kedokteran Kaji Potensi Fitofarmaka dalam Penanganan Cedera Medula Spinalis
Selasa, 28 Mei 2024 14:46 WITA

Dekan FK Unud Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, pimpin ujian dengan tim penguji, Senin (28/8/2023). (Foto: Dok.Unud)
Males Baca?DENPASAR - Ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovedus, dr. Dewa Putu Wisnu Wardhana, Sp.BS(K)., FICS., Bertempat di Ruang Pertemuan dr. A.A. Made Djelantik Gedung FK Unud, Denpasar.
Judul yang disertasi " Pemberian Moleac 901 Menurunkan Ekspresi Neuron-Glial Antigen 2, Ekspresi Caspase-3, Meningkatkan Kadar Interleukin-10, Memperbaiki Gambaran Histopatologis Medula Spinalis, dan Fungsi Motorik Terhadap Tikus Wistar yang Diinduksi Cedera Medula Spinalis Derajat Berat pada Fase Kronis." Senin (28/8/2023).
Cedera medula spinalis (CMS) merupakan suatu kejadian gangguan neurologis mendadak, mengakibatkan kematian atau disabilitas pada fungsi motorik, sensorik, dan otonom. Strategi terapeutik pasca CMS dirancang berperan sebagai neuroproteksi, neurogenesis, dan melawan proses neurodegeneratif.
Moleac (MLC) 901 merupakan fitofarmaka mengandung molekul-molekul penting yang mampu menciptakan kondisi mikro untuk memfasilitasi amplifikasi dan diferensiasi progenitor-progenitor sel saraf.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MLC901 terhadap ekspresi Neuron-Glial Antigen (NG) 2, ekspresi Caspase-3, kadar Interleukin (IL)-10, gambaran histopatologis medula spinalis serta luaran fungsi motorik pada tikus wistar pasca induksi CMS derajat berat pada fase kronis.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan dasar uji acak terkontrol post-test.
Subjek penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: kontrol normal, kontrol negatif (diinduksi CMS derajat berat), dan perlakuan (diinduksi CMS derajat berat dan mendapatkan pemberian MLC901).
Baca juga:
Pesta Rakyat Nongan 2023: Pentas Seni Sanggar Mahayana Kolaborasi Pelepasan Mahasiswa KKN Unud
Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis statistik deskriptif, serta inferensial, Receiver Operating Characteristic, dan analisis jalur dengan batas kemaknaan 0,05.
Kesimpulan: Pemberian MLC901 memberi manfaat terhadap luaran fungsi motorik dan histopatologis melalui mekanisme menekan proses gliosis, neuroapoptosis, dan neuroinflamasi pada model tikus Wistar yang diinduksi CMS derajat berat pada fase kronis.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar