Dosen FTP Unud Kembali Dipercaya Jadi Instruktur Pendidikan dan Pelatihan GMP
Rabu, 29 Mei 2024 04:45 WITA
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Good Manufacturing Practice angkatan ke-11, 12, dan 13 yang dilaksanakan di Hotel Matahari Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (Foto: Dok.Unud)
Males Baca?
DENPASAR - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud) kembali dipercaya menjadi instruktur dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) Angkatan ke-11, 12 dan 13 yang dilaksanakan di Hotel Matahari Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan ini merupakan realisasi kerja sama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana dengan Balai Diklat Industri Denpasar. Pembukaan Diklat Good Manufacturing Practices (GMP) Angkatan ke-11, 12 dan 13 diselenggarakan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini difasilitasi oleh anggota DPR RI Herman Herry (Komisi VII) yang dirancang dan diatur oleh mitra kerjanya yaitu Kementerian Perindustrian dalam hal ini adalah Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar dan menjadikan dosen FTP Unud sebagai instruktur.
Diklat pelatihan kali ini dilaksanakan dengan metode penyampaian materi, diskusi, workshop dan praktik pada tanggal 20-23 Juni 2023 di Hotel Matahari Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Pada kegiatan ini, 3 orang tim dosen FTP Unud yaitu Ir I Gusti Ketut Arya Arthawan MFdEng, Dr Ni Nyoman Puspawati STP MSi, dan Putu Julyantika Nica Dewi STP MTP bersama 3 orang dosen dari Universitas Nusa Cendana yaitu Ni Luh Putu Ravi Cakswindryandani STP MSi, Ryan Pieter Imanuele Nalle STP MSi, dan Ir Zainal Abidin MP, dipercaya menjadi instruktur kegiatan Diklat tersebut.
Turut hadir dalam acara pembukaan yaitu Wakil Bupati Kabupaten Belu Drs Aloysius Haleserens MM yang juga membuka acara, serta perwakilan dari BDI Denpasar dan staf ahli DPR RI. Materi yang dibawakan pada Diklat GMP yang diselenggarakan masih sama yaitu Pentingnya Sistem Manajemen Keamanan Pangan, Sistem Standardisasi di Indonesia, Regulasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan di Indonesia, GMP/CPPOB (18 Aspek) dan SSOP (8 Kunci), dan Bahan Tambahan Pangan (BTP). Selain itu juga diadakan Workshop yang membahas mengenai Penyusunan Dokumen CPPOB, Penyusunan Dokumen SSOP dan Perancangan Pelatihan Keamanan Pangan, Praktik Cuci Tangan yang Baik dan Benar, serta Penyimpanan Bahan.
Baca juga:
Mahasiswi Prodi Sarjana Peternakan Terpilih Jadi Duta Olahraga Putri Otonomi Indonesia 2023
Salah satu perwakilan instruktur yaitu Ir I Gusti Ketut Arya Arthawan MFdEng mengatakan bahwa kompetensi yang diharapkan setelah Diklat yaitu peserta Mampu Melaksanakan Program dan Prosedur Keamanan Pangan, Mampu Merancang GMP/CPPOB, Mampu Melakukan Pelatihan Keamanan Pangan dan Mampu Mengikuti Prosedur Kerja Menjaga Praktik CPPOB. (unud.ac.id)
Editor: Ady
Komentar