Dukung Berbagai Infrastruktur, Kementerian PUPR Ubah Wajah Labuan Bajo

Selasa, 28 Mei 2024 21:22 WITA

Card image

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, saat wawancara dengan wartawan, Kamis (18/5/2023). (Foto: Dok.Putra/mcw)

Males Baca?

 

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan berbagai infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN yang telah selesai digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Dukungan infrastruktur tersebut telah mengubah wajah dan menaikkan status Labuan Bajo. Bahkan kondisinya saat ini disebut jauh lebih baik.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, adalah sebuah lompatan dari kampung nelayan kecil menjadi tuan rumah event KTT ASEAN. 

Karena event penting yang dihadiri para pemimpin negara ASEAN digunakan untuk memasarkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata berstandar internasional. 

"Keputusan Bapak Presiden memilih Labuan Bajo sebagai tuan rumah event berskala internasional merupakan sebuah terobosan. Infrastruktur yang dibangun tidak semata-mata untuk mensukseskan penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN," ujarnya, Kamis (18/5/2023).

"Tetapi Presiden berharap ke depan, Labuan Bajo dapat menjadi destinasi wisata baru Indonesia bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Banyak kota-kota di dunia dipasarkan melalui acara-acara internasional," sambung Endra. 

Untuk itu kata dia, kawasan Labuan Bajo perlu terus dilengkapi dan dikembangkan dengan berbagai prasarana dan sarana pendukung lainnya.

Menurutnya, keberadaan jalan baru Labuan Bajo menuju Golo Mori sepanjang 25 km, dengan lansekap yang indah di sepanjang jalan akan membuka banyak peluang bagi tempat-tempat wisata baru.

{bbseparator}

Ditambahkan, dalam pengembangannya, Labuan Bajo harus mampu mempertahankan identitas lokal. Pembangunan harus memperhatikan kearifan lokal sebagai prasyarat agar Labuan Bajo tetap unik, berbeda dari tempat wisata lain di dunia.

"Labuan Bajo bisa menjadi model pengembangan destinasi wisata di tempat lain, yakni dengan membenahi ruang publik terlebih dahulu, seperti marina, pedestrian, jalan, pasar, homestay, dan lain-lain untuk berbagai acara (event)," ujarnya.

Ia menambahkan, sejak 2020 hingga 2023, lingkup pekerjaan yang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo oleh Kementerian PUPR meliputi pembangunan marina, pembangunan jalan kota dan kawasan (arah Waecicu dan Golo Mori).

Penataan kawasan Puncak Waringin dan Goa Batu Cermin, penataan Pulau Rinca, pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS), Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) Waemese, Embung Anak Munting.

Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko-Sp.Silvia (Jl. Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo).

Sedangkan pekerjaan yang dilakukan di KEK Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, Shelter Dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo-Golo Mori.

"Dan dukungan infrastruktur tersebut telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023 lalu," papar Endra.


Reporter: Putra
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya