Fakultas Farmasi Unmas Gelar Pelatihan Penanganan Infeksi DBD bagi Penyandang Disabilitas

Senin, 27 Mei 2024 04:11 WITA

Card image

Pelatihan penanganan dini infeksi DBD kepada penyandang Disabilitas oleh Fakultas Farmasi Unmas, Minggu (27/8/2023). (Foto: Dok.Unmas)

Males Baca?

DENPASAR - Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, bersama Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Bali menggelar pelatihan ”Pencegahan dan Penanganan Dini Infeksi Demam Berdarah Dengue untuk Para Penyandang Disabilitas Netra Sensorik” bertempat di Yayasan Pendidikan Dria Raba Denpasar, Minggu (27/8/2023).

Ketua kegiatan pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Unmas Denpasar, apt. Nyoman Budiartha Siada, S.Farm., M.Farm menjelaskan, bahwa kemudahan dalam mengakses Informasi dan komunikasi terkait kesehatan adalah hak dari semua orang tak terkecuali para penyandang disabilitas.

Menurutnya, Penyandang disabilitas juga berhak memperoleh kesamaan dan kesempatan akses atas sumber daya di bidang Kesehatan dan untuk mewujudkan hal tersebut maka dibuatlah media edukasi khusus untuk para penyandang disabilitas sensorik netra berupa Buku Audio.

”Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu teman-taman penyandang disabilitas sensorik netra agar dapat lebih memahami beberapa poin penting terkait pencegahan dan penanganan dini infeksi demam berdarah dengue atau yang biasa disingkat DBD," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba, Ir. Ida Ayu Pradnyani Manthara menyambut baik kegiatan ini, berharap para penyandang disabilitas sensorik netra memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dan informasi.

"Adanya kegiatan yang dilaksanakan teman-teman Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemandirian para penyandang disabilitas sensorik Netra dalam hal Kesehatan khususnya dalam mencegah dan menangani infeksi DBD," jelasnya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode Small Group Discussion (SGD). Proses edukasi dilakukan menggunakan media khusus berupa Buku Audio yang berisikan informasi Kesehatan sesuai topik yang terkait, kemudian para penyandang disabilitas sensorik netra diarahkan untuk membentuk kelompok kecil dan dilibatkan dalam proses diskusi.

Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Unmas Denpasar yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, bertindak sebagai fasilitator dalam diskusi tersebut. Untuk memastikan keberhasilan program ini dilakukan pengukuran pemahaman berupa pengisian pre-test dan post-test oleh para penyandang disabilitas sensorik Netra yang dibantu oleh dosen dan mahasiswa.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya