Gapai Papua, Unicef, dan Dinkes Papua Kolaborasi dengan Gereja di Papua Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak
Senin, 27 Mei 2024 07:46 WITA
Saat PGGP, bersama Unicef dan Dinkes Papua menggelar diskusi di Abepura, Jumat (19/5/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - Yayasan Gapai Papua, bersama Unicef dan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Papua menggandeng pihak Persekutuan Gereja-gereja Papua (PGGP), dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Papua.
Diskusi bertemakan Peran Gereja dalam mendukung Program layanan esensial di Papua digelar di Abepura, Jumat (19/5/2023).
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Papua khususnya untuk ibu dan anak merupakan tanggung jawab bersama.
Cakupan imunisasi di Papua masih rendah berakibat pada daya tahan tubuh bayi yang kurang hingga resiko kematian. Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi.
Berbagai pihak diajak berkolaborasi untuk memaksimalkan angka imunisasi di Papua. Pendekatan gereja diharapkan mampu memberikan penjelasan terhadap masyarakat pentingnya imunisasi bagi anak-anak mereka.
Cakupan Imunisasi Rutin Papua termasuk terendah di Indonesia. Ditahun 2022 hanya 53.1 persen, jauh dari angka yang dibutuhkan untuk terbentuknya kekebalan kelompok, yakni 95 persen.
Health specialist Unicef Papua dan Papua Barat , dr. Ratih Wulandaroe, menuturkan fungsi diskusi mempercepat langkah bantuan kepada kesehatan ibu dan anak dengan satu pemikiran.
“Dimulainya kerjasama tiga pihak, kami harapkan Dinas Kesehatan Papua menjadi leader, Unicef dan PGGP sebagai mitra, membantu mempercepat kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak, utamanya untuk menyatukan persepsi untuk apa yang mau dikerjakan. Adanya kesepakatan dari masing-masing pihak. Dari tokoh gereja utamanya apa perannya yang bisa di komitmenkan untuk mempercepat status kesehatan masyarakat Papua,” katanya.
Kemudian Kepala Seksi Survailense Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni menjelaskan perlunya koordinasi sebelum memberikan imunisasi yang akan diterapkan melalui gereja di Papua.
{bbseparator}
“Karena peran tokoh agama ini sangat penting mendukung program kesehatan, terutama program imunisasi di setiap tingkatan,
kami mau lakukan koordinasi awal, menjadi model terbaik supaya imunisasi dapat diterapkan di Gereja- Gereja Papua," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris PGGP Kornelius Sutriyono, mengatakan gereja sudah memiliki fasilitas kesehatan kampung, lebih lengkap lagi ditunjang fasilitas pemerintah untuk membantu masyarakat kampung mendapat fasilitas kesehatan dan imunisasi bagi anak.
“PGGP sepakat kesehatan itu dikerjakan semua pihak, Gereja dipanggil bukan hanya untuk menyuarakan iman tapi juga realitas sosial, kita kerjakan bersama. Disini hadir 44 anggota PGGP, kita berharap diskusi terarah jelas, jangan kerja sendiri," kata Kornelius Sutriyono.
Dikatakan, gereja di Papua adalah leading sektor dalam penanganan kesehatan, gereja bisa menyampaikan kepada masyarakat langsung atas apa-apa yang dilakukan, termasuk memberikan layanan kesehatan.
"Gereja terdepan mengerjakan masalah kesehatan, kongkritnya kita juga mendoronga kesehatan umat dari kampung. Pelatihan tenaga kesehatan harus ditingkatkan di kampung-kampung, itu sebabnya Gereja bekerjasama dengan pemerintah agar obat hingga fasilitas lengkap, supaya ada penguatan kesehatan di Papua,” pungkasnya.
Reporter; Ady
Editor/ Ady
Komentar