IJTI Papua Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Gelombang Laut
Senin, 27 Mei 2024 13:14 WITA

Ketua IJTI Papua Barat, Chanry Suripaty saat mengujungi posko darurat korban gelombang pasang ekstrim, Selasa, (22/2/2022)
Males Baca?
MCWNEWS.COM, SORONG - Pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Papua Barat menyerahkan bantuan kepada warga terdampak gelombang air laut ekstrem, Selasa (22/2/2022).
Ketua IJTI Papua Barat dengan didampingi Chanry Andrew Suripatty, Wakil Ketua, Maikel Djasman, Sekretaris Jersey Allen Sopaheluwakan dan sejumlah anggota IJTI Papua Barat tiba di lokasi pengungsian melihat dari dekat kondisi para pengungsi.
Chanry Andrew Suripatty mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi kemanusiaan dalam membantu masyarakat yang berada di kawasan perkampungan nelayan, Klademak II Pantai yang menjadi korban gelombang pasang dan badai ekstrem.
"Mungkin saat ini kami lebih fokuskan kepada anak-anak, balita, lansia dan kaum perempuan. Tadi kami dapat masukan, mereka rata-rata memerlukan tempat tidur yang layak, karena saat ini mereka tidurnya beralaskan terpal di tenda," tuturnya.
"Alhamdulillah, tadi kami sudah komunikasikan dengan pihak TNI, dan Puji Tuhan, dari Bapak Kasrem 181/Ptv Sorong, tadi ada dukungan tempat tidur lapangan. Jadi rencananya besok disalurkan oleh para pengusaha khusunya kepada anak-anak, balita, lansia dan kaum perempuan. Terimakasih Bapak Kasrem dan jajaran," lanjut Chanry yang juga wartawan televisi nasional ini.
Sementara itu, salah satu warga terdampak bencana, Thomas Rawiyai mengatakan, dirinya beserta saudara-saudaranya turut menjadi dampak gelombang air laut ekstrem.
"Ada rumah yang di dalamnya terdapat 4 KK dan beberapa rumah lainnya terdampak hantaman gelombang air laut ekstrem," ujarnya.
{bbseparator}
Thomas menceritakan, sejak malam hari ia sudah meraskan bahwa akan ada gelombang air laut ekstrem, hanya saja saat itu air laut surut.
Namun sekitar pukul 06.00 WIT, air laut mulai pasang ditambah gelombang yang disertai angin kencang. Tepat pukul 09.00 WIT, gelombang air laut semakin deras disertai angin kencang.
"Dari peristiwa tersebut kami sekeluarga tak dapat menyelamatkan semua barang-barang. Hanya barang berharga, termasuk ijazah yang dapat diselamatkan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa," kata Thomas.
Menurutnya, warga yang terdampak langsung rumahnya hancur dihantam gelombang air laut ekstrem dan saat ini sangat membutuhkan bantuan makanan dan pakaian.
"Jumlah korban inikan sangat banyak, tidak mungkin kami tidur di rumah orang. Mau tak mau kami harus tidur di tenda pengungsian. Untuk itu, alas untuk tidur juga kami butuhkan," ujar Thomas. (isak)
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar