Kebakaran Gudang Logistik BPBD Bali, Kerugian Rp7,9 Miliar

Kamis, 27 Juni 2024 01:24 WITA

Card image

Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin, saat memberikan keterangan kepada wartawan

Males Baca?

DENPASAR - Gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali di Jalan DI Panjaitan, Denpasar terbakar pada Rabu (26/6/2024) siang. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.04 WITA tersebut menghanguskan isi gudang yang berada di lantai dua, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp7,9 miliar.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin, kebakaran pertama kali diketahui oleh Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya bersama seorang staf dan satpam yang melihat kepulan asap di bagian atas gedung.

Upaya pemadaman awal dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) oleh tiga personil BPBD tidak membuahkan hasil karena asap yang pekat. Petugas kemudian menghubungi Damkar Kota Denpasar yang dengan sigap menerjunkan tiga armada pemadam kebakaran.

"Pemadaman api sudah tuntas pada pukul 13.20 WITA dan tidak sampai merembet ke lantai satu," jelas Rentin.

Ia menambahkan, pada saat kejadian gudang dalam keadaan kosong dari petugas karena seluruh personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bali sedang melaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat di Margarana, Tabanan.

Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. "Itu dugaan awal kami karena instalasi listrik di gudang logistik memang sudah lama dan usang," kata Rentin.

Ia juga menegaskan bahwa musibah ini murni musibah dan tak ada indikasi kecurigaan yang mengarah kepada siapapun.

Meskipun terjadi kebakaran, Rentin memastikan layanan BPBD Bali tidak mengalami gangguan. "Pelayanan tidak boleh terganggu," tegasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang turut meninjau lokasi kebakaran juga menyampaikan hal yang sama. Ia meminta agar segera dilakukan penanganan pasca kebakaran, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pemanfaatan gudang logistik lain dan perencanaan pembangunan kembali gedung yang terbakar.

{bbseparator}

Rentin merincikan kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 7,9 miliar. "Kerugiannya kami sudah inventarisir. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp 1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai Rp 6,9 miliar," sebutnya.

Logistik yang terbakar di gudang tersebut antara lain kasur dan masker yang merupakan bantuan donatur saat penanganan Covid-19.

Rentin mengatakan bahwa musibah kebakaran ini menjadi pelajaran berharga untuk melakukan penguatan mitigasi bencana kebakaran, khususnya di gedung perkantoran.

"Kebetulan, tanggal 26 setiap bulannya diperingati sebagai Hari Simulasi Bencana (HSB). Nah, hari ini tanggal 26 dan kami menghadapi musibah yang sesungguhnya, bukan semata simulasi," paparnya.

Ia pun mendorong agar dilakukan pengecekan lebih detail terhadap kondisi gedung, terutama instalasi listrik dan peralatan kebencanaan seperti APAR.

"Yang nomor dua dan tiga sering kurang diperhatikan, tapi sangat riskan," tandasnya.

Rentin juga menyampaikan bahwa BPBD Bali telah berencana melakukan renovasi terhadap gudang logistik tersebut. "Gudang itu memang sudah lama, dibangun tahun 2013 dengan bantuan Kemendagri. Kami sudah lapor ke Bapak Sekda dan Pak Gubernur dan memang sudah direkomendasi untuk renovasi total," ujarnya.

Ia berharap dengan pembangunan gudang baru yang lebih modern dan aman, musibah serupa tidak terulang kembali.

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya