Kembali Berbau, Warga desak Penghentian TPST Kesiman Kertalangu

Rabu, 29 Mei 2024 02:57 WITA

Card image

TPST Kesiman Kertalangu

Males Baca?

DENPASAR - Warga Banjar Biaung meminta agar kegiatan operasional yang terjadi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) kesiman Kertalangu untuk segera dihentikan, hal tersebut lantaran kembali munculnya asap dan bau yang tidak sedap ke areal pemukiman warga.

"Harapan warga bisa kegiatan di TPST bisa dihentikan segera operasionalnya, walaupun, Bapak Walikota sudah menjelaskan tidak bisa menghentikan sepihak karena sudah ada perjanjiannya, sesuai keluhan warga asapnya mengganggu bahkan ada video live nya hari ini namun warga juga tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Kadek Oka Widiantara selaku prajuru Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar, Senin (27/5/2024).

Lebih lanjut Oka menyebut pihaknya sudah melaporkan aktivitas TPST Kesiman Kertalangu yang menganggu kenyamanan warga ini kepada pihak terkait agar segera bisa ditangani.

"Tiyang (saya, red) sudah melaporkan hal ini kepada Walikota Denpasar dan pelaksana kewilayahan serta sudah menghubungi kepada kepala desa, camat, anggota DPRD di Kesiman Kertalangu dan jero bendesa (pimpinan desa adat)," sambungnya.

Menurutnya, saat ini warga hanya bisa pasrah terhadap kejadian tersebut, serta mulai tidak percaya akan teknologi yang dijanjikan oleh pengelola sebelumnya.

"Dengan kondisi yang seperti sekarang, serta kondisi sebelumnya, tidak bisa dipercaya bahwa teknologi yang dipakai di TPST Kesiman Kertalangu akan berjalan baik sesuai harapan warga dan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. Harapan saya sama seperti sebelumnya agar segera dihentikan operasionalnya daripada merugikan warga. Saat ini warga hanya bisa pasrah menerima asap dan bau karena dari Pemkot tidak bisa menyelesaikan dengan segera namun harus menunggu sampai pemberian SP3," pungkasnya.

Sementara itu pengelola TPST Kesiman Kertalangu diwakili oleh Andrean Raditha selaku Public & Government Relation PT Bali CMPP menyangkal apa yang disampaikan oleh warga Biaung, ia menyebut bahwa asap yang terjadi hari ini lantaran adanya masalah pada salah satu mesin.

"Tadi ada sedikit permasalahan pada mesin, tapi sudah teratasi, sehingga permasalahan sudah bisa diatasi," ujar Andrean.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa permasalahan ini baru pertama kali terjadi sehingga tidak benar bahwa asap tersebut setiap hari menganggu aktivitas warga.

Reporter: Dewa 


Komentar

Berita Lainnya