Kementerian PU dan Perhubungan Koordinasikan Peningkatan Konektivitas

Selasa, 26 November 2024 10:23 WITA

Card image

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Kementerian Perhubungan melakukan rapat koordinasi pada Senin (25/11/2024) di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Males Baca?

JAKARTAKementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Kementerian Perhubungan melakukan rapat koordinasi pada Senin (25/11/2024) di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan mempercepat dan memperlancar konektivitas antar wilayah Indonesia, khususnya dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 serta arus mudik Lebaran 2025.

Dalam rapat tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan pentingnya sinergi antara kedua kementerian dalam membangun dan mempersiapkan infrastruktur yang mendukung konektivitas. "Kami berdiskusi mengenai sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan mulai dari hari ini hingga ke depannya seperti apa. Utamanya, membahas interkoneksi dari beberapa pelabuhan dan bandara yang sudah selesai dibangun, tetapi belum disiapkan jalannya. Baik jalan nasional maupun jalan kabupaten/kota-nya," ujar Menteri PU Dody.

Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan jalan akses bandara di berbagai daerah di Indonesia. Empat bandara sudah selesai ditangani, yakni Bandara Syamsuddin Noor (Kalimantan Selatan), Bandara Singkawang (Kalimantan Barat), Bandara Rendani – Manokwari (Papua Barat), dan Bandara Siboru (Papua Barat). Selain itu, beberapa jalan akses telah ditangani melalui Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) pada Tahun Anggaran (TA) 2023 maupun 2024.

Menteri PU menambahkan, “Dari sekian banyak bandara yang perlu ditangani, diprioritaskan yang sudah terekam oleh BPKP. Masih terdapat sekitar tujuh bandara di daerah lain yang perlu kita maksimalkan untuk akses jalannya. Sebetulnya sebagian sudah kita kerjakan, namun karena ini sudah memasuki akhir tahun, mungkin sisanya akan dilanjutkan 2025.”

Bandara yang sedang dalam proses penanganan jalan aksesnya antara lain Bandara Tambelan – Kepulauan Riau, Bandara Morowali (Sulawesi Tengah), Bandara APT Pranoto (Kalimantan Timur), Bandara Taman Bung Karno – Siau (Sulawesi Utara), Bandara Muko-muko (Bengkulu), Bandara Banggai Laut (Sulawesi Tengah), dan Bandara Arung Palakka (Sulawesi Selatan).

Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Wida Nurfaida, menjelaskan bahwa pada periode 2020-2024, Direktorat Jenderal Bina Marga menargetkan pembangunan 3.000 km Jalan Nasional Baru, termasuk jalan akses simpul transportasi (pelabuhan dan bandara) sepanjang 104 km. "Pada 2020-2024, telah tercapai jalan akses sepanjang 104,7 km. Termasuk, rencana pengembangan jaringan jalan untuk mendukung bandara dan pelabuhan IP. Dengan target sebaran penanganan jalan akses berada di 10 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Papua, dan Papua Barat," ujar Wida Nurfaida.

Jalan akses simpul transportasi yang telah dibangun meliputi Akses Pelabuhan Parlimbungan Ketek (Sumatera Utara), Bunga Tanjung – Teluk Tapang dan Akses Terminal Tipe A Padang (Sumatera Barat), Akses Pelabuhan Patimban (Jawa Barat), Akses Pelabuhan Sangatta dan Pemeliharaan Rutin Ruas Perbatasan (Kalimantan Timur), Akses Pelabuhan Ro-ro Kuala Tungkal (Jambi), Akses Pelabuhan Sintete – Kabupaten Sambas (Kalimantan Barat), Akses Syamsuddin Noor (Kalimantan Selatan), Akses Terminal Tipe A Liwas (Sulawesi Utara), Akses Depapre – Bongkrang (Papua), serta Alih Trase Bandara Rendani Manokwari (Papua Barat).


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya