Konstruksi Paralympic Training Center Ditargetkan Tuntas 31 Desember 2024

Minggu, 22 Desember 2024 10:28 WITA

Card image

Wamen PU Diana Kusumastuti saat meninjau proyek pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, Sabtu (21/12/2024). (Foto:Kementerian PU)

Males Baca?

KARANGANYARWakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, meninjau pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (21/12). Dalam kunjungannya, Wamen Diana meminta percepatan penyelesaian proyek ini agar sesuai target tanpa mengesampingkan kualitas konstruksi.

"Pastikan konstruksi selesai tepat waktu pada 31 Desember 2024. Selain itu, perhatikan juga perbaikan jalan akses untuk memudahkan mobilitas atlet dan masyarakat," ujar Diana di lokasi.

Paralympic Training Center merupakan fasilitas olahraga yang dibangun oleh Kementerian PU untuk mendukung pembinaan atlet disabilitas Indonesia agar lebih berprestasi di tingkat internasional. Semua fasilitas di pusat pelatihan ini dirancang sesuai standar internasional.

Pusat pelatihan ini mencakup bangunan seluas 34.346 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 80.262 meter persegi. Berlokasi di kaki Gunung Lawu, fasilitas ini berada di kawasan Desa Delingan, Karanganyar, tak jauh dari Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Kuswara, mengungkapkan bahwa pembangunan Paralympic Training Center telah mencapai 97,6%. "Proyek ini dibangun dengan dana APBN sebesar Rp409,2 miliar. Kami optimistis target penyelesaian pada akhir tahun bisa tercapai," ujar Kuswara.

Paralympic Training Center memiliki berbagai sarana olahraga, antara lain:

•    Arena Akuatik: Kolam renang berstandar internasional dan kolam pemulihan (recovery).
•    Arena Boccia: Lapangan khusus olahraga untuk disabilitas fisik.
•    Arena Menembak, Badminton, dan Tenis Meja: Termasuk tenis meja kursi roda.
•    GOR Multifungsi: Gedung olahraga untuk berbagai cabang olahraga.
•    Lintasan Atletik: Lintasan lari 400 meter, 100 meter, lompat jauh, lompat tinggi, dan tolak peluru.
•    Lapangan Sepak Bola: Dibangun sesuai kebutuhan para atlet disabilitas.
Selain itu, pusat pelatihan ini dilengkapi hunian layak berupa dua tower rumah susun setinggi lima lantai dengan kapasitas 188 kamar, yang dirancang untuk mendukung kenyamanan atlet selama pelatihan.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya