Koster Siap Gandeng ICMI Bali Wujudkan Program 1 Rumah 1 Sarjana

Senin, 03 Maret 2025 12:41 WITA

Card image

Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Silakwil ICMI Orwil Bali, Minggu (2/3/2025). (Foto: ICMI Bali)

Males Baca?

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster siap berkolaborasi dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Bali untuk mewujudkan program satu rumah satu sarjana. Hal tersebut terungkap saat Koster menghadiri Silakwil ICMI Bali yang berlangsung di Auditorium ITB STIKOM Bali, Minggu (2/3/2025).

"Pemprov Bali mendukung dan siap bekerjasama dengan ICMI dalam program satu rumah minimal satu sarjana ini," tegas Koster.

Pemprov Bali, ungkap Koster, sudah menuangkan dalam visi pembangunan Bali Nangun Satkerthi dalam 100 tahun kedepan.  

"ICMI punya peran penting dalam mendukung produk lokal Bali agar terus berkembang. Tentunya, yang kami inginkan adalah masyarakat Bali tetap unggul, maju, dan selalu berkembang. Kurangi impor produk luar negeri," ucapnya menambahkan.

Koster menegaskan bahwa Bali adalah tanah yang inklusif bagi semua warganya, tanpa membedakan latar belakang agama maupun etnis. Menurutnya, siapa pun yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali adalah bagian dari masyarakat Bali yang punya hak sama dalam tatanan kemasyarakatan.

Koster pun mengajak umat muslim di Bali membantu membendung upaya untuk merusak citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.

Sementara itu, Ketua ICMI Orwil Bali Farida Hanum Ritonga, menegaskan ICMI sebagai organisasi inovatif, transformatif dan solutif, mendapat amanat sounding program ICMI Nasional yakni Deposito Wakaf untuk bidang pendidikan kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Program ini menurutnya, guna mewujudkan satu rumah satu sarjana dalam setiap keluarga kurang mampu.

"Mereka tidak bodoh dan terbelakang, hanya belum ada kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi," kata Farida.

Farida menerangkan tujuan program ini adalah populasi sumber daya manusia (SDM) yang masuk bonus demografi mencapai 60 persen. Artinya, jumlah penduduk produktif lebih banyak dari yang non produktif.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya