Koster-Giri Bakal Bangun Pabrik MRMP Senilai Rp30 Miliar di Tabanan
Kamis, 17 Oktober 2024 12:12 WITA
Paslon nomor urut 2 Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) saat berkampanye di Kerambitan, Tabanan, Rabu (16/10/2024)
Males Baca?TABANAN - Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) akan menyiapkan dana sebesar Rp30 miliar untuk membangun Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Kabupaten Tabanan.
Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan Bali berdaulat pangan. Pemilihan Kabupaten Tabanan berdasaekan hasil pertanian mereka yang terbesar se-Pulau Dewata.
Wayan Koster mengatakan, akan menerapkan Peraturan Gubernur Bali (Pergub Bali) Nomor 99 tahun 2018 Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian , Perikanan Dan Industri Lokal Bali, agar para petani di Tabanan mendapatkan harga jual yang layak.
"Tiang akan memprioritaskan proses gabah menjadi beras di Tabanan, akan beri peralatan (MRMP) untuk mengolah gabah jadi beras agar gabah tak dijual petani ke luar. Tapi diolah di Tabanan," tegas Koster di Kerambitan, Tabanan, Rabu (16/10/2024).
Gubernur Bali 2018-2023 ini mengaku telah mengkalkulasi estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun pabrik pengolahan gabah hasil panen dengan teknologi modern di Kabupaten Tabanan.
"Tiang hitung kira-kira membutuhkan Rp30 M, itu nanti akan tiang perjuangankan langsung supaya, gabah diolah di sini (Tabanan) menjadi beras, dan dijual untuk masyarakat Bali dan masuk ke hotel dan restoran di seluruh Bali, " jelas Koster.
Pria asal Sembiran ini prihatin karena petani menjual gabahnya ke luar, kemudian kembali membeli beras dari luar Bali untuk dikonsumsi di Bali.
"Sekarang gabah dijual ke tempat lain kemudian kita beli beras. Rugi kita. Jual gabah beli beras, nilai ekonominya hilang," jelasnya.
Untuk itulah, Koster-Giri terpanggil ingin menyelesaikan persoalan ini. Salah satunya akan membantu permodalan untuk para petani. Koster-Giri ingin agar petani Bali bangga menjadi petani.
"Nanti kami akan bantu modal gabah di awal untuk petani. Agar petani tak buru-buru jual gabahnya. Kemudian harga gabahnya akan kita patok dengan harga beli diatas 20 persen dari biaya produksi petani, " katanya.
Reporter: Ran
Komentar