Lakukan Pendekatan Berbeda, Uskup Jayapura Puji Wapres 

Rabu, 29 Mei 2024 08:55 WITA

Card image

Saat Wapres K.H Ma'ruf Amin berjabat tangan bersama Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, Rabu (11/10/2023). (Foto: Edy/MCW)

Males Baca?

JAYAPURA - Kunjungan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ke Papua mendapat apresiasi Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You. 

Hal ini lantaran kehadiran Wapres dapat secara langsung mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan para tokoh Papua. 

“Saya belum pernah mendengar tokoh, pejabat nasional, datang dari Jakarta, datang ke sini hanya untuk mendengar dari aspirasi-aspirasi kami. Kami semua senang dengan cara seperti itu,” tutur Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menirukan perkataan Uskup Yanuarius, usai mendampingi Wapres menerima jajaran pengurus Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), Persekutuan Gereja-Gereja Papua Barat (PGGPB), dan Papua Christian Centre (PCC) di Abepura, Papua, Rabu (11/10/2023).

Lebih lanjut dikatakan Masduki, Uskup menilai Wapres K.H Ma'ruf Amin berbeda dari kebanyakan pejabat saat kunjungan ke Papua. Menurutnya, selama ini para pejabat pusat yang datang ke Papua lebih banyak memberikan arahan dan instruksi yang terkadang tidak relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua. 

“Mudah-mudahan ke depan akan terus melakukan kolaborasi dan kerja sama antara Bapak Wapres yang memang punya tanggung jawab di Papua untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat Papua dengan pendekatan tokoh-tokoh agama ,” ungkap Jubir. 

Lebih jauh, Masduki menyampaikan bahwa dalam kunjungannya selama lima hari di Papua ini, Wapres akan bertemu dengan berbagai kalangan, termasuk para penggiat hak asasi manusia (HAM), pengusaha lokal, dan para tokoh agama, dengan tujuan untuk menyerap langsung aspirasi mereka.

“Kemarin juga bertemu dengan para pengusaha lokal yang ingin mendapatkan akses usaha terhadap proyek-proyek dari pemerintah pusat dan seterusnya,” sebutnya.

Adapun hari ini, sambung Masduki, Wapres bertemu dengan para tokoh agama yang merupakan salah satu pilar penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesejahteraan di tanah Papua. 

“Karena memang masyarakat Papua sangat taat kepada tokoh agama. Karena itu, Wapres ingin mendengarkan aspirasi dari para tokoh agama itu,” terangnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya