Luh Suriani Edukasi Pembuatan Teh Beras Merah Khas Senganan Tabanan

Rabu, 29 Mei 2024 01:06 WITA

Card image

Dr. Ni Luh Suriani, S.Si.,M.Si., selaku DPL atau Dosen Pembimbing Lapangan KKN Unud, saat memberikan pelatihan pembuatan Teh Beras Merah Inovasi di Banjar Munduk Paku, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Minggu (23/7/2023). (Foto: Dok.Unud)

Males Baca?

TABANAN - Teh Beras Merah dianggap sebagai suatu ikon di Bali, sehingga dilakukan penelitian dengan mengambil bahan Beras Merah. 

"Jadi, dia tanaman lokal yang hanya bisa dan ada di Bali, sehingga itu yang kita kembangkan dan diangkat, supaya menjadi suatu ikon dan bisa dijual secara internasional," kata Dr. Ni Luh Suriani, S.Si.,M.Si., selaku DPL atau Dosen Pembimbing Lapangan yang juga Dosen Progam Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Udayana di Banjar Munduk Paku, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Minggu, 23 Juli 2023. 

Disebutkan, pembuatan Teh Beras Merah sudah dilakukan, sejak dari nenek moyang yang kini dikemas dengan tetap mempertahankan sistem tradisional. 

"Kalau di Bali cocok dikembangkan secara tradisional, karena Bali sebagai icon tourism. Jadi, ini lho yang dari nenek moyang kita yang bisa kembangkan sampai sekarang dan bisa menjadi daya tarik wisata dengan sistem tradisional," jelasnya.  

Untuk pembuatannya sangat sederhana, saat Beras Merah dituangkan ke Kuali terbuat dari tanah liat yang disangrai diatas kobaran api yang sedang.  

Sesuai dengan pengalamannya, rata-rata Beras Merah yang disangrai sekitar 1 kilogram pada kuali dengan kobaran api  sedang perlu waktu sekitar 15-20 menit.   

"Api sedang itu, mungkin dibawah 100 derajat Celicius. Untuk membuat 1 kilogram Beras Merah itu tergantung juga besar kecilnya kuali. Jika kuali besar itu cepat, sekitar 15-20 menit dan tergantung juga kobaran api di tungku," ungkapnya. 

Atas hal tersebut, Luh Suriani menggelar 
pelatihan pembuatan Teh Beras Merah Inovasi sebagai hilirisasi hasil penelitian Universitas Udayana (Unud) sebagai pengabdian masyarakat yang dirangkaikan dengan acara Kuliah Kerja Nyata atau KKN. 

"Saya disini, hasil penelitiannya tentang beras merah, dimana beras merah itu dibuat secara organik, yang kemudian digunakan sebagai teh beras merah," kata Luh Suriani. 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya