Pemprov Bali Gelontorkan Rp431,36 Miliar untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Minggu, 12 Januari 2025 17:59 WITA
Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. (Foto:Pemprov Bali)
Males Baca?DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov Bali) menyiapkan anggaran sebesar Rp431,36 miliar yang diambil dari APBD tahun 2025 untuk menangani kasus kemiskinan ekstrem dan stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, saat membuka acara Mahasabha II Paiketan Krama Bali yang berlangsung di Kampus IPB Internasional, Denpasar, pada Sabtu (11/1/2025).
"Dana tersebut akan digunakan untuk memperbarui data P3KE (by name by NIK) serta mengimplementasikan strategi penanganan kemiskinan dan stunting secara berkelanjutan," ungkap Mahendra Jaya dalam keterangan tertulisnya.
Mahendra Jaya menyebut, Pemprov Bali telah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem, kemiskinan, dan stunting di Bali telah menunjukkan hasil positif.
Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan ekstrem di Bali turun menjadi 0,19%, jauh lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12%. "Sementara itu, prevalensi stunting di Bali pada tahun yang sama tercatat 7,2%, jauh di bawah angka nasional sebesar 21,5%," tambah birokrat asal Desa Temesi, Gianyar tersebut.
Mahendra memastikan, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting dilakukan beriringan dengan pembangunan Bali. Ia menyebut, pembangunan Pulau Dewata dirancang secara holistik dengan pendekatan tematik, menyeluruh dan terintegrasi.
"Pembangunan Provinsi Bali diselenggarakan secara terencana dengan memperhatikan karakteristik Provinsi Bali melalui pendekatan tematik, menyeluruh serta terintegrasi antara alam, manusia dan kebudayaan dalam satu kesatuan wilayah, pola dan tata kelola guna mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia dengan memperhatikan pemuliaan adat istiadat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokalnya. Sehingga terwujud pendidikan yang berkualitas menuju generasi yang unggul menjaga akar budaya itu sendiri," jelas Mahendra Jaya.
Editor: Ran
Komentar