Perjalanan Rektor Perguruan Tinggi di Indonesia Dituangkan ke Buku Sebagai Wujud UBD
Rabu, 29 Mei 2024 03:50 WITA

Peluncur buku oleh Majelis Excellence Dewan Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan, Tinggi, Riset dan Teknologi, Jumat (9/6/2023). (Foto: Dokumentasi Unud)
Males Baca?
TANGERANG - Majelis Excellence Dewan Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan, Tinggi, Riset, dan Teknologi meluncurkan buku berjudul “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkelas Dunia”.
Buku ini memotret perjalanan para rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan situasi dan latar belakang yang beragam, sehingga menjadikan proses mencapai UBD pun berbeda-beda.
Pengalaman unik dari masing-masing pimpinan perguruan tinggi ini diharapkan dapat membuka pandangan baru dan memperluas wawasan dalam upaya menuju Universitas Berkelas Dunia (UBD).
Buku ini juga dapat dijadikan acuan dalam merancang lembaga yang akan mewadahi dan meningkatkan kapasitas calon pemimpin perguruan tinggi masa depan untuk membawa perguruan tingginya menuju UBD.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menekankan pentingnya menulis, mendokumentasikan, dan memublikasikan tacit knowledge dari para pemimpin perguruan tinggi agar terus hidup dan tidak hilang di kemudian hari.
“Banyak tacit knowledge yang hilang bersamaan dengan pergantian rektor. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memublikasikan, menulis, dan mendokumentasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge untuk bisa terus ditularkan," ucapnya, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu spirit dari Kampus Merdeka di mana kita menjadikan pengalaman sebagai suatu pengetahuan yang bermakna dan berharga.
Tidak hanya itu, Nizam juga menambahkan bahwa kepemimpinan perguruan tinggi sejatinya bukan hanya menjadi milik rektor, tetapi setiap insan di perguruan tinggi. Kepemimpinan ini disebut dengan kepemimpinan kolaboratif yang menjadi suatu hal penting dalam mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.
“Kepemimpinan perguruan tinggi itu bukan hanya tentang rektor, tapi mulai dari rektor sampai dengan petugas kebersihan di kampus semuanya adalah pemimpin. Dalam hal ini, dosen adalah pemimpin di dalam kelas, mahasiswa adalah pemimpin dirinya dalam belajar, dan pembersih kelas pun adalah pemimpin ruangan agar nyaman untuk mengikuti pembelajaran. Kepemimpinan kolaboratif ini perlu terus kita bangun untuk membangun perguruan tinggi berkelas dunia,” tambah Nizam.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar