Pesta Rakyat Nongan 2023: Pentas Seni Sanggar Mahayana Kolaborasi Pelepasan Mahasiswa KKN Unud

Selasa, 28 Mei 2024 23:56 WITA

Card image

Pesta Rakyat Nongan “Salunglung Sabayantaka” dengan semarak budaya dan seni ramai dihadiri masyarakat, dari berbagai kalangan ikut turut memadati Pasar Sengol Nongan, Sabtu (26/8/2023). (Foto: Dok.Unud)

Males Baca?

DENPASAR - Serangkaian hari ulang tahun Sanggar Mahayana yang pertama bersamaan dengan pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana periode XXVII tahun 2023, diadakannya acara pentas seni dengan tema “Salunglung Sabayantaka”. 

Rangkaian acara ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukkan seni dan hiburan lainnya.

Pesta Rakyat Nongan “Salunglung Sabayantaka” dengan semarak budaya dan seni ramai dihadiri masyarakat, dari berbagai kalangan ikut turut memadati Pasar Sengol Nongan, Sabtu (26/8/2023) pukul 18.00 WITA. 

Ini merupakan pesta kesenian pertama yang diadakan di Desa Nongan dengan tema “Salunglung Sabayantaka” yang bermakna gotong royong dalam masa sulit. 

Pesta ini telah menghadirkan kebahagiaan dan kebersamaan bagi ribuan warga Nongan serta pengunjung dari berbagai penjuru.

Pesta ini dihadiri oleh para tokoh penting, termasuk Ketua Sanggar Mahayana, Perbekel Nongan, Kepala Banjar Dinas, serta perwakilan Babinsa dan Babinkamtibmas, serta Dosen Pendamping Lapangan KKN dr. I Gusti Ngurah Pramesemara, S.Ked, M.Biomed, Sp.And. Rangkaian acara pun berlangsung dengan khidmat, diawali dengan Tari Pendet yang mempesona sebagai bentuk penyambutan. 

Upacara seremonial Indonesia Raya pun membangkitkan semangat kebangsaan.

Dengan rangkaian acara yang menarik ini, tentu membangkitkan rasa cinta pada warisan leluhur, para hadirin disuguhkan dengan beragam pertunjukan yang memukau. 

Para pengisi acara ternama ikut menghiasi panggung, termasuk Made Rasta, penyanyi berbakat yang menghipnotis penonton dengan suara merdunya. Sementara itu, pelawak-pelawak Bondres dengan lelucon khas Bali berhasil memancing tawa, dan tari Topeng Jauk Keras, menghentakkan panggung dengan gerakan yang penuh makna. 

{bbseparator}

Tak ketinggalan, pentas seni dari Sanggar Mahayana turut memukau dengan keindahan dan kekayaan budaya yang disajikan.

“Sanggar Mahayana ini didirikan atas dasar ketertarikan saya terhadap seni musik tradisional yaitu gamelan blonding” kata Ida Made Dwipayana dalam sambutannya.

Momen hari ulang tahun pada Pesta Rakyat Nongan 2023 membuatnya mengulas kembali makna didirikannya sanggar ini, dengan melihat potensi dan bakat anak-anak dalam bidang seni yakni seni musik tradisional, seni tari dan lainnya. 

Tentu hal ini baginya perlu dikembangkan agar kelestarian budaya lokal Bali tetap terjaga.

Adapun acara pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Udayana periode XXVII yang menjadi momen mengharukan bagi mahasiswa sendiri dan sejumlah masyarakat Desa Nongan yang merasakan dampak pengabdian selama 42 hari.

“Kami menyadari bahwa pengetahuan yang kami miliki tidak sebanding dengan kearifan dan pengalaman yang telah ada di desa ini. Kami berharap bahwa melalui program-program yang telah kami laksanakan, meskipun mungkin tidak banyak, setidaknya kami telah memberikan sumbangsih positif kepada desa” ucap Axl Baskara selaku koordinator desa dalam sambutannya.

Pesta Rakyat Nongan 2023 telah membuktikan bahwa keberagaman budaya dan seni lokal memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. 

Acara ini tidak hanya menyenangkan mata dan telinga, tetapi juga memupuk rasa persatuan dan kecintaan pada akar budaya. 

Masyarakat Nongan menyambut para tamu dan pengunjung dengan tangan terbuka, mengajak semua orang untuk merasakan kehangatan dan semangat kebersamaan yang kental dalam setiap penampilan dan atraksi. 

Semoga Pesta Rakyat Nongan terus menjadi tradisi yang melestarikan dan merayakan kekayaan budaya lokal bagi generasi mendatang. (unud.ac.id)

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya