Pimpinan Ormas Hindu Nasional Berkumpul Serukan Pemilu Damai
Senin, 27 Mei 2024 11:13 WITA
Diskusi publik dan deklarasi organisasi masyarakat Hindu Nasional untuk menyerukan Pemilu 2024 damai, di Pura Widya Dharma, Cibubur Jakarta, Sabtu (27/1/2024). (Foto: dok/ist)
Males Baca?“Pemilu 2024 adalah ajang untuk memilih pemimpin yang akan menahkodai kapal besar Indonesia menuju dermaga kejayaan, oleh karena itu umat Hindu harus menggunakan hak suaranya dalam menentukan pilihan berdasarkan hati nuraninya dan ikut serta dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu yang damai,” pungkas Wayan Darmawan.
Atas pandangan-pandangan tersebut, Ormas Hindu Nasional mendeklarasikan 7 poin yang menjadi sikap dalam menghadapi Pemilu Tahun 2024. Pembacaan Deklarasi Pemilu Damai Ormas Hindu berlangsung di Pura Widya Dharma Cibubur, Jakarta.
Berikut adalah 7 sikap Ormas Hindu pada Pemilu 2024:
1. Menyerukan kepada seluruh komponen dan anak bangsa untuk senantiasa merawat, menjaga dan memperjuangkan KEBHINEKAAN dan PERSATUAN Indonesia yang menjadi KEKAYAAN dan KEKUATAN bangsa sebagaimana dimaksud dalam sesanti “Bhinneka Tunggal Ika” yang merupakan karunia luhur dan indah dari Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Seluruh komponen dan anak bangsa harus mengeluarkan segenap upaya efektif untuk mewujudkan substansi dari sesanti tersebut agar hidup dan menjadi nafas dalam keseharian masyarakat.
2. Menyerukan kepada para Pemimpin Bangsa, Pemimpin Umat, dan Tokoh-Tokoh Masyarakat, agar senantiasa mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain. Tekad tersebut harus diwujudkan dalam keseluruhan pikiran, ucapan dan tindakan tanpa dinegosiasikan, sehingga menjadi komitmen yang utuh dan konsisten.
3. Menyerukan kepada segenap anak bangsa agar menyikapi tahun politik dan segala implikasinya dengan bijaksana, diantaranya dengan senantiasa membangun narasi positif baik secara langsung maupun melalui berbagai saluran media sosial, dan kemudian pada akhirnya menggunakan hak pilih secara cerdas dan merdeka sesuai hati nurani.
4. Menyerukan kepada seluruh komponen Penyelenggara Negara agar memberikan contoh dan teladan kepemimpinan yang arif dan bijaksana selaras dengan nilai Guru Wisesa, serta mencegah narasi-narasi perpecahan dan konfrontatif.
5. Menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menolak dengan tegas Adharma (ketidakbenaran) dalam segala bentuknya: kecurangan, ketidakadilan, fitnah, caci maki, hoax dan lain sebagainya yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebaliknya kami mendorong seluruh komponen bangsa agar senantiasa memperjuangkan dan menegakkan Dharma (kebenaran) dengan menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum/konstitusi.
6. Menghormati dan menghargai perbedaan pilihan dalam berbagai bentuknya sebagai penghargaan atas kemerdekaan individu dan implementasi dari sesanti “Bhinneka Tunggal Ika” baik dalam menjalankan Dharma Agama maupun Dharma Negara.
7. Menyadari bahwa konflik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengelola setiap konflik secara efektif, solutif dan produktif agar bangsa Indonesia dapat melalui semua tantangan dan mengambil peluang untuk menjadi bangsa yang kuat, maju, dan sejahtera.
Editor: Ady
Komentar