Pj Mahendra Minta Bantuan Pemerintah Atasi Kemacetan di Bali

Jumat, 24 Januari 2025 10:37 WITA

Card image

Suasana Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/1/2025).

Males Baca?

BADUNG - Penjabat (Pj.) Gubernur Sang Made Mahendra Jaya meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kemacetan di Bali. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/1/2025).

Pj Mahendra menerangkan, kemacetan menjadi salah satu persoalan yang tengah dihadapi Bali. Ia khawatir, kemacetan memengaruhi kunjungan wisata mengingat perekonomian Pulau Dewata sangat bergantung pada sektor ini.

Birokrat asal Desa Temesi, Gianyar itu menyebut hal tersebut berdasarkan jumlah penumpang yang menggunakan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang didominasi penerbangan internasional. “60 persen internasional, 40 persen domestik,” ujar Pj Mahendra.

Lebih lanjut, Pj Mahendra mengapresiasi peran pemerintah pusat dalam upaya menyelesaikan masalah kemacetan di Bali khususnya di jalur menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Di sisi lain, perwira kepolisian dengan dua bintang di pundak tersebut turut menyoroti pemberhentian bus Trans Metro Dewata (TMD) sejak 1 Januari 2025 lalu. Saat ini, Pemprov Bali tengah berupaya membuka kembali layanan bus merah hitam tersebut. “Saat ini kami sedang mengupayakan pergeseran anggaran untuk bisa mengambil alih,” tambah Pj Mahendra.

Lebih jauh, Pj Mahendra juga memaparkan rencana pembangunan subway Bali yang saat ini memasuki fase penetapan trace (jalur). Subway menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan di titik-titik rawan.

Rute yang diusulkan meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai–Central Parkir Kuta–Seminyak–Berawa–Cemagi, Bandara I Gusti Ngurah Rai–Jimbaran–Universitas Udayana–Nusa Dua, Central Parkir Kuta–Sesetan–Renon–Sanur dan Renon–Sukawati–Ubud.

"Subway dinilai menjadi solusi karena pelebaran jalan di darat sulit dilakukan mengingat padatnya pemukiman penduduk," urai Pj Mahendra.

Ia berharap usulan tersebut segera disetujui oleh Kementerian Perhubungan sehingga proyek Subway Bali bisa berlanjut ke tahap berikutnya.

Sementara, Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyambut baik rencana pengembangan Subway Bali dan berencana membahasnya dalam pertemuan khusus. Ia menegaskan, pemerintah memberi perhatian khusus kepada Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia.

“Kita ingin Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Menko yang akrab disapa AHY.

Editor: Ran


Komentar

Berita Lainnya