Progres Bendungan Temef Capai 65 Persen, Desember 2023 Bisa Diresmikan

Selasa, 28 Mei 2024 12:45 WITA

Card image

Pembangunan Bendungan Temef Paket 4 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), (Foto: Dok.Waskita Karya)

Males Baca?

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) mencatatkan progres pembangunan Lanjutan Pembangunan Bendungan Temef Paket 4 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 65,29% per September 2023.

Progres proyek yang dimulai pada 24 Agustus 2022 tersebut melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar 60%.

"Saat ini pekerjaan yang berjalan sudah memasuki pekerjaan jalan masuk dan operasional, dimana timbunan pada tubuh bendungan utama sudah memasuki elevasi puncak dan juga pekerjaan hidromekanikal untuk pemasangan pipa pada saluran di tubuh bendungan," ungkap Project Manager Bendungan Temef Paket 4 Agasi Yudha Bestolova, Kamis (14/9/2023).

Bendungan Temef memiliki luas tapak sekitar 10,90 hektar dengan kebutuhan lahan totalnya 480,46 hektar. Bendungan ini nantinya bisa menampung air sekitar 45,785 juta m3.

Bendungan ini memiliki tinggi 54,85 meter dan panjang bentang bendungan 535 meter. Bendungan ini nantinya berpotensi dalam PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) 2X1 MW.  

Pembangunan Bendungan Temef Paket 4 menggunakan sistem multi years selama 2 tahun dengan pembayaran progress payment.

Bendungan Temef mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar, misalnya saja irigasi. “Irigasi yang bisa dijangkau Bendungan Temef mencapai 4.500 hektar lalu reduksi banjir 230 m3/det, kemudian air baku 0,13 m3/det," kata Agasi Yudha Bestolova.

Reduksi banjir dapat dilakukan dengan menggunakan maksimum tampungan pada bendungan temef yaitu dapat menampung hingga elevasi 382,60 m dengan muka air normal pada elevasi 375 m.

Bendungan utama pada Bendungan Temef memiliki tipe urugan random selektif dan batu gamping dengan inti tegak. Ada lima zona pada bendungan utama yaitu Zona I yang merupakan zona inti kedap air, Zona 2 merupakan zona filter halus, Zona 3 yaitu zona random batu gamping klasik, Zona 4 yaitu zona random batu gamping koralin, dan Zona 5 yaitu zona rip-rap beton.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya