Proyek Turyapada Tower Diklaim Rampung Sesuai Jadwal

Selasa, 30 Juli 2024 02:26 WITA

Card image

Proyek Turyapada Tower

Males Baca?

DENPASAR - Proyek Turyapada Tower di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, sempat diisukan mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Namun, Kepala Bidang Teknologi dan Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, I Gede Agus Arjawa Tangkas, menegaskan bahwa proyek ini tidak mengalami molor.

Proyek Turyapada Tower awalnya dijadwalkan selesai pada 26 Desember 2023. Namun, karena faktor cuaca dan pendanaan, penyelesaian proyek ini mundur menjadi 27 Maret 2024. "Dalam dokumen kontrak, bukan 27 Maret, tapi 4 Juli kemarin," jelas Agus Tangkas, Senin (29/7/2024). 

Kontrak proyek ini memang diperpanjang hingga 4 Juli 2024 karena adanya pekerjaan tambahan, dan bukan karena keterlambatan.

Menurut Agus Tangkas, tahap pertama pembangunan Turyapada Tower telah rampung dan fungsi utamanya sudah dioperasionalkan sejak event World Water Forum (WWF) ke-10 pada bulan April lalu. "Pembangunan tahap pertama sudah selesai dan towernya sudah digunakan. Tahap kedua direncanakan dalam perubahan tahun 2024 dan dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2025," ujar Agus Tangkas.

Ia juga menekankan bahwa proyek ini memakai metode Design and Build (DB) dan adanya keterbatasan anggaran pada tahap pertama, sehingga pemanfaatannya sedang dimaksimalkan. "Jadi, itu kondisi sebenarnya. Meskipun kelihatannya belum selesai, tetapi fungsi utama tower sebagai tujuan utamanya sudah difungsikan," tambahnya.

Dengan biaya sekitar Rp311 miliar, Turyapada Tower akan menjadi menara ikonik pertama di Bali, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti planetarium, sky walk, restoran putar, dan pemancar siaran TV digital, telekomunikasi seluler, serta internet.

Agus Tangkas juga menjelaskan bahwa kontrak proyek telah diadendum beberapa kali karena pekerjaan tambahan. "Kontrak itu sudah diadendum beberapa kali karena pekerjaan tambah kurang (metode DB). Terakhir batas waktunya sampai 4 Juli 2024 dan tidak diperpanjang lagi. Jadi, kami tidak molor, sekali lagi kontraknya sampai tanggal 4 Juli 2024," tegasnya.

Dengan demikian, lanjut Agus Tangkas, isu bahwa proyek Turyapada Tower molor tidaklah benar. Proyek ini telah selesai sesuai dengan perpanjangan kontrak dan sekarang sedang dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai keperluan.

Proyek ini diharapkan menjadi ikon baru bagi Bali, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan telekomunikasi.

Reporter: Dewa


Komentar

Berita Lainnya