Prudential dan Plan Indonesia Luncurkan Program Provinsi Model SPAB di Bali

Selasa, 03 September 2024 13:20 WITA

Card image

(kedua dari kanan) Dewi Satriani, selaku Chief Human Resources & Community Investment Officer, Prudential Indonesia dan (tengah) Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia berkolaborasi pada peluncuran program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Denpasar, Bali.

Males Baca?

DENPASAR – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan melindungi dunia pendidikan dari ancaman bencana, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Prudence Foundation dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) meluncurkan Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) atau Comprehensive School Safety (CSS) di Provinsi Bali pada 29 Agustus 2024.

Program yang telah dimulai sejak April 2024 ini akan berlangsung hingga Agustus 2025, dengan misi utama mengedukasi 100 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB dan melibatkan sekitar 10.000 pelajar di Bali terkait mitigasi bencana. Fokus program ini mencakup ancaman alam, perubahan iklim, non-alam, sosial, serta kekerasan.

Dalam pelaksanaannya, program ini berupaya memperkuat kapasitas Sekretariat Bersama (Sekber) SPAB Bali, mengembangkan indikator provinsi model SPAB yang dapat direplikasi oleh provinsi lain, serta mendorong keterlibatan kaum muda dalam pelaksanaan dan pemantauan SPAB. Salah satu inisiatif utama dari program ini adalah peluncuran Modul SPAB Komprehensif, yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah menghadapi berbagai risiko bencana.

Dewi Satriani, Human Resource & Community Investment Officer Prudential Indonesia, menyampaikan bahwa sekolah merupakan tempat yang vital dalam mempersiapkan generasi yang mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan. “Kolaborasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung keselamatan dan keamanan di lingkungan pendidikan, sehingga generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman,” ujar Dewi.

Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), hingga September 2023, sebanyak 62.000 sekolah dan lebih dari 12 juta murid di Indonesia telah terdampak oleh bencana. Provinsi Bali sendiri dikenal sebagai salah satu daerah rawan bencana, dengan sekitar 1.200 kejadian bencana yang disebabkan oleh ancaman alam pada tahun 2023. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, menyambut baik peluncuran program ini. “Implementasi SPAB akan sangat membantu dalam mendukung keselamatan pelajar dan guru, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian akibat bencana,” katanya. Rentin juga mengapresiasi langkah Prudential Indonesia dan Plan Indonesia dalam mendukung SPAB, yang akan memperkuat kesiapsiagaan sekolah-sekolah di Bali.

Tenaga Ahli Sekretariat Nasional SPAB Kemendikbudristek, Jamjam Muzaki, menuturkan bahwa hanya sekitar 5% satuan pendidikan di Indonesia yang telah mengimplementasikan SPAB hingga akhir 2020, meskipun 70% satuan pendidikan berada di daerah rawan bencana. “Upaya meningkatkan kesadaran dan kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci dalam menjadikan SPAB efektif dalam melindungi peserta didik,” tegasnya.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti, menekankan pentingnya keterlibatan kaum muda dalam program ini. “Dari kaum muda akan lahir berbagai inovasi kesiapsiagaan bencana yang dapat direplikasi di sekolah lain, bahkan hingga ke mancanegara,” ujarnya.

Nicole Ngeow, Direktur Prudence Foundation, menambahkan bahwa partisipasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana di lingkungan pendidikan. “Dukungan terhadap implementasi SPAB Komprehensif ini diharapkan dapat menciptakan perubahan berkelanjutan dalam mitigasi risiko bencana di sektor pendidikan,” ujarnya.

Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Prudential Indonesia dengan Plan Indonesia, yang sebelumnya telah berhasil mengimplementasikan modul SPAB Komprehensif di Yogyakarta pada 2022-2024, melibatkan 133 sekolah dan lebih dari 21.000 peserta.

Dengan diluncurkannya program ini di Bali, diharapkan sekolah-sekolah di provinsi ini akan lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, serta mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal mitigasi risiko bencana di sektor pendidikan.

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya