PUPR Rampungkan Huntap untuk Korban Bencana di Palu
Sabtu, 15 Juni 2024 21:17 WITA
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat Prosesi serah terima kunci, Jumat (14/6/2024).
Males Baca?PALU - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah merampungkan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk masyarakat yang terdampak tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah pada tahun 2018 lalu.
Pembangunan ini merupakan bagian dari tahap 2B, dan pada Jumat (14/6/2024), secara simbolis dilakukan prosesi serah terima kunci kepada para calon penghuni di lokasi Huntap Tondo, Palu.
Prosesi serah terima kunci dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, yang mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa para penghuni Huntap mengapresiasi kualitas pembangunan rumah yang sangat baik. "Setelah menerima kunci, saya harap segera ditempati. Lakukan penghijauan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan jaga hunian ini agar menjadi kampung yang lebih modern dan nyaman," ujarnya.
Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa dari total target pembangunan 5.598 unit Huntap di Palu, sebanyak 5.216 unit telah selesai dibangun. Dari jumlah tersebut, 4.264 unit sudah siap dihuni, dan 3.524 unit sudah ditempati.
Iwan juga berharap agar pemerintah daerah turut berperan dalam mempercepat proses penghunian Huntap dengan cara menerbitkan Surat Keputusan (SK) penghunian, serah terima aset, serta penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). "Ini penting agar Huntap yang sudah dibangun dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat," tambahnya.
Pembangunan Huntap tahap 2B di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, terdiri dari 961 unit, dengan rincian 750 unit di Zona 2A1, 169 unit di Zona 2B1, dan 42 unit di Zona 2B2. Setiap unit dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 yang dilengkapi dengan ruang keluarga, dua kamar tidur, dan kamar mandi.
Selain itu, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR juga melengkapi kawasan Huntap dengan berbagai fasilitas pendukung seperti jaringan air bersih, sanitasi komunal, jalan lingkungan, drainase, sambungan listrik rumah, penerangan jalan umum (PJU), gedung serbaguna, ruang terbuka hijau, dinding penahan tanah, tempat sampah, dan fasilitas sosial seperti balai warga dan sarana ibadah.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Huntap tahap 2A sebanyak 712 unit di 15 lokasi dan tahap pertama sebanyak 1.679 unit pada tahun 2022, yang saat ini sudah dihuni oleh masyarakat.
RISHA merupakan teknologi konstruksi knock down yang memungkinkan pembangunan dalam waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Selain itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa, yang sangat sesuai untuk wilayah rawan gempa seperti Palu dan Donggala.
Mercy Adones, warga Mamboro Barat Palu yang terdampak tsunami, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan hunian baru ini. "Rumah saya hancur karena tsunami, dan saya sudah enam tahun tinggal di Hunian Sementara yang kondisinya sudah miring dan bocor. Alhamdulillah, sekarang kami mendapatkan tempat tinggal yang baru. Terima kasih kepada Pemerintah, Presiden, dan Menteri PUPR," ucapnya dengan penuh haru.
Pembangunan Huntap ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang terdampak bencana, serta menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Editor: Lan
Komentar