Selain Cerdaskan Bangsa, Firli Sebut Tujuan Indonesia adalah Bebas Korupsi

Rabu, 29 Mei 2024 09:34 WITA

Card image

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, saat berpidato dalam acara halal bihalal 1444 Hijriah, Selasa (2/5/2023). (Foto: Dok.Ali/KPK)

Males Baca?

 

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, selama ini Indonesia memiliki dua tujuan utama yang dikejar untuk kemakmuran rakyatnya. Yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Namun, jika masih terjadi praktik korupsi imbuhnya, maka kesejahteraan masyarakat tidak akan pernah terjadi. 

"Kita sama-sama sudah memilih ladang pengabdian, profesi, kerja keras, kerja cerdas dalam rangka pemberantasan korupsi. Kita sudah memilih itu," ucapnya saat KPK menggelar acara halal bihalal 1444 Hijriah, Selasa (2/5/2023). 

Karena itu kata Firli, segenap insan KPK yang bekerja di KPK, bukan sekadar profesi tapi diharapkan menjadikan ini ladang pengabdian dan amal ibadah yang disumbangkan kepada negara.

Ia menambahkan, pada tahun 2023 ini KPK harus mengencangkan sabuk pertahanan dan mengencangkan barisan dalam menghadapi tahun politik. 

KPK juga diharapkan bisa membangun komitmen bersama dalam pemberantasan korupsi yang mengacu pada tugas pokok KPK yang diatur dalam UU No. 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“KPK bisa diibaratkan sebuah perahu besar, dan kita semua adalah penumpangnya. Dia memiliki tujuan yang sama yaitu memberantas korupsi. Namun tujuan itu sulit diwujudkan apabila kita masih berdamai dengan korupsi," tuturnya.

Firli menegaskan, meski KPK akan mengalami pergantian Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) di akhir tahun nanti, tapi semangat pemberantasan korupsi tidak akan pernah padam. 

Hal senada juga diucapkan oleh Ketua Dewas Tumpak Hatorangan Panggabean di kesempatan yang sama. Tumpak menuturkan, meski momen halal bihalal ini menjadi halal bihalal terakhirnya di KPK, namun komitmen memerangi korupsi tidak akan pernah surut. 

{bbseparator}

“Kurang lebih 8 bulan lagi, masih ada waktu bagi Dewas dan Pimpinan untuk menyelesaikan tugasnya. Tentunya kita harus meninggalkan hal yang baik, kita harus meninggalkan legacy yang bisa dikenang oleh penerus kita yang berada di KPK," ujarnya.

Ia menuturkan, di waktu yang singkat ini pihaknya mungkin bisa lebih meningkatkan kinerja, sehingga benar-benar orang mengatakan bahwa Dewas telah berbuat untuk nusa dan bangsa dalam pemberantasan korupsi.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang hadir mengatakan bahwa pekerjaan KPK selama ini adalah pekerjaan yang mulia. Sebab jika ditarik lebih dalam, KPK memiliki misi suci untuk pemberantasan korupsi. 

Dirinya memaparkan, semua daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan pernah mungkin dibersihkan kecuali menggunakan api neraka, dan tidak mungkin masuk surga. 

"Dengan adanya pembersihan, berkat temuan yang dilakukan oleh KPK dan dihukum, maka itu InsyaAllah kita anggap lunas. Maka semua perbuatan di sini kita anggap suci. Bukan sekadar untuk pekerjaan di dunia tapi dampaknya sampai di akhirat,” ucap Nasaruddin. 

Acara Halal Bihalal digelar secara khidmat dan sederhana juga dihadiri Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Johanis Tanak, Nurul Ghufron, serta seluruh Anggota Dewan Pengawas. 

Di akhir acara, seluruh Pimpinan KPK berkeliling untuk bersalaman dengan seluruh pegawai KPK yang berkesempatan hadir secara langsung.


Reporter: Putra

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya