Taklukan Ratusan Peserta, Mama Nela Raih Kalpataru Award 2023
Selasa, 28 Mei 2024 14:45 WITA
Mama Nela bersama Kadis Kehutanan Provinsi Papua Jan. Jap. L. Ormuseray dan Tokoh Adat Jayapura, Sabtu (10/6/2023). (FOTO: EDY/MCW)
Males Baca?
"Tidak ada lagi penjualan, penebangan hutan oleh pihak manapun dan akan tetap menjadi hutan adat di teluk ini, tidak bisa dan tidak boleh dijual oleh siapapun," sambungnya.
Ia pun mengharapkan tokoh adat di Enggros dan Tobati bersama-sama turut serta dalam mendorong regulasi tersebut, dengan menjaga dan melarang siapapun untuk menebang satu pohon pin di hutan bakau yang ada di Teluk Youtefa.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap L Ormuseray pada kesempatan itu mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menganugerahi 412 kalpataru sejak dimulai pada Tahun 1.980 silam.
"Dari 10 orang terpilih, salah satunya adalah Mama Nela. Saya mengapresiasi Petronela Merauje dalam usahanya yang memang bukan termotivasi untuk menerima Kalpataru. Melaikan telah mengabdi untuk hutan mangrove sejak 10 tahun lamanya," ucapnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Mama Petronela bukan muncul saat mau menerima Kalpataru, tapi sudah dimulai sejak 10 tahun lebih.
"Dan Kalpataru adalah penghargaan untuk dirinya, kesehariannya memang hidup dalam hutan bakau, jadi kalau setelah menerima Kalpataru alkan redup kegiatannya, saya rasa tidak, karena ia sendiri telah mengabdikan hidupnya untuk magrove," ujarnya.
Ia pun mengharapkan, keterlibatan semua pihak termasuk warga Kota Jayapura. Ia melanjutkan bahwa perlu ada komitmen untuk menjaga Teluk Youtefa. Di mana agar tidak menjadikan teluk ini sebagai tempat sampah raksasa.
"Karena itu mari kita sadar, sampah di Teluk Youtefa ini banyak mengalir dari warga di kota, sehingga menyebabkan laut tercemar," terangnya.
Ditambahkan, masih dalam suasana hari lingkungan hidup, kesadaran semua untuk memilah sampah itu penting. Apa yang sudah dimulai dari Mama Petnorela dan juga komunitas lain, harus menjadi contoh untuk menjadi gaya hidup.
"Karena tak bisa dipungkiri bahwa bumi semakin panas, maka mari kita jaga," pungkasnya.
Reporter: Edy
Editor: Sevianto
Komentar