Tancap Gas, Bupati Teluk Bintuni Cek Lokasi Pembuatan Ikan Kaleng
Rabu, 29 Mei 2024 03:28 WITA
Bupati didampingi oleh Kepala Dinas PMK Pemkab Teluk Bintuni meninjau Lokasi pembangunan Rumah Produksi di depan kantor BPBD Teluk Bintuni di distrik Manimeri, Selasa (15/11/2022), (Foto: Haiser/mcw)
Males Baca?
BINTUNI - Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meninjau dua lokasi untuk dijadikan rumah produksi pembuatan makanan kaleng berbahan baku ikan manyong (ikan sembilan), ikan congge, kepiting dan udang.
Hal itu dilakukan setelah melakukan pertemuan dengan Direktur Penyelesaian Pembangunan Sarana Dan Prasarana, Direktur Jenderal Percepatan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sofyan Hanafi, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Provinsi Papua Barat, Lince Idorway.
Kedua lokasi yang ditinjau oleh Bupati yaitu depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan pemotongan hewan qurban yang beralamat di jalan masuk SMK Negeri 1 Bintuni, SP 1, Distrik Manimeri.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati langsung memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Pemkab Teluk Bintuni, Haris Tahir Kaitam untuk segera berkordinasi dengan dinas terkait yang memiliki lahan juga bangunan yang dikunjunginya.
"Untuk mendorong ekonomi di wilayah desa atau kampung, itu menjadi tugas utama dari Kementrian Desa Daerah Tertinggal. Namun demikian harus ada inovasi-inovasi yang dibuat," ucapnya kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Baca juga:
Lindungi Kesehatan Masyarakat, Pemkab Teluk Bintuni Gandeng BPJS Kesehatan Cabang Manokwari
Menurutnya, inovasi ini diprioritaskan kepada bagaimana peningkatan semua Bumdes yang ada di Bintuni.
"Ini kita akan inventarisir ulang dan bina ulang terutama untuk Bumdes yang telah siap oprasional. Bumdes ini selain akan didorong untuk bagaimana meningkatkan Bundes itu sendiri, tetapi juga ekonomi masyarakat pada umumnya," tuturnya.
{bbseparator}
Dijelaskan, beberapa potensi Teluk Bintuni seperti yang disampaikan dari Direktur PDTT serta dari Pemda Demak, Jawa tengah, ternyata ada ikan yang mirip ada di Demak dan menjadi pasaran dunia.
"Mereka itu datang dan melihat kondisi Bintuni, ternyata yang di sana orang bilang ikan manyung, itu sama dengan ikan sembilang yang ada di Bintuni," ungkapnya.
Tak hanya itu lanjutnya, mereka juga melihat ada potensi lain selain ikan sembilang yaitu ikan congge, kepiting dan udang yang melimpah di Bintuni.
"Sampai hari ini kita di Bintuni belum punya brending, maka dari itu atas dukungan dari Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Provinsi Papua Barat, juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan kampung Kabupaten Teluk Bintuni dengan Pemda Demak kita akan genjot," jelasnya.
Ditambahkan, sore ini dirinya meninjau beberapa tempat. Bahkan rencananya akan menggunakan RPH, namun RPH belum jalan karena manajemennya cukup rumit.
Sehingga Bupari mengarahkan supaya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Teluk Bintuni berkoordinasi dengan dinas pertanian.
Agar tempat ini dialihfungsikan dari RPH menjadi rumah produksi, yang nantinya akan mengelola beberapa produk seperti ikan asap, congge dan ikan sembilang dalam bentuk kaleng.
{bbseparator}
"Mesin sudah ada, kita dapat bantuan dari Pemprov dan juga bantuan dari pusat. Makanya kita tinjau tempat ini dan dalam waktu dekat tempat ini kita sulap secepatnya menjadi rumah produksi perikanan, yang nantinya akan menjadi ciri khas Bintuni dan akan kita pasarkan di luar," ucapnya.
Bupati juga menginginkan dalam tahun ini sudah ada bentuk, sudah siap dalam arti mesin sudah masuk di ruangan-ruangan yang nanti difungsikan, sehingga Januari sudah produksi.
"Mudah-mudahan target itu bisa segera, kerena intinya mesin sudah ada tinggal kita merehab tempat ini sesuai dengan peruntukannya, supaya mensin itu bisa berfungsi segera dan juga tenaga kerja yang kita butuhkan," urainya.
Lebih jauh Bupati mengungkapkan jika tempat ini akan membutuhkan tenaga kerja, dan tenaga kerja tersebut akan ambil dari warga masyarakat Teluk Bintuni.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Petrus Kasihiw mengaku akan bertemu Bupati Demak dan akan mebuat MoU.
"MoU dengan Kabupaten Demak secepatnya, kalau bisa tahun ini saya harus ketemu atau paling lambat awal tahun depan kita harus tandatangani MoU. Sehingga diharapkan tahun 2024, kita Teluk Bintuni sudah tidak lagi menjadi daerah tertinggal," pungkasnya.
(Haiser Situmorang)
Komentar