Tepati Janji, Koster Operasikan Lagi Bus Trans Metro Dewata
Jumat, 18 April 2025 15:01 WITA

Gubernur Bali Wayan Koster. (Foto: Pemprov Bali)
Males Baca?DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menepati janjinya untuk mengoperasikan lagi bus Trans Metro Dewata (TMD) yang sempat berhenti beroperasi per 1 Januari 2025 lalu. Koster sendiri meluncurkan bus TMD pada Jumat (18/4/2025) pagi Wita di Kantor Gubernur Bali.
Gubernur asal Desa Sembiran tersebut menegaskan bahwa Pemprov Bali tidak mengincar pendapatan dari pengoperasian TMD.
"Ga ada target PAD (Pendapatan Asli Daerah), ini adalah tujuannya untuk layanan publik," ungkap Koster kepada awak media.
Koster menambahkan, operasional TMD ini akan menggunakan sharing anggaran antara Pemprov Bali dengan Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemerintah Kabupaten Gianyar. "30 persen provinsi, 70 persen kabupaten/kota," tegasnya.
Lebih jauh, Koster berharap dengan beroperasionalnya TMD, masyarakat bisa beralih menggunakan transportasi publik.
"Mudah-mudahan masyarakat Bali semakin sadar, semakin antusias untuk beralih menggunakan transportasi umum supaya Bali ngga lagi macet," tandas alumnus ITB tersebut.
Terlepas dari itu, Koster Gubernur Bali Wayan Koster sempat memprediksi bus Trans Metro Dewata (TMD) bakal beroperasi kembali pada akhir April 2025.
"Sekarang persiapan tender operasinya. Begitu tanda tangan kesepakatan, mudah-mudahan akhir April 2025 sudah mulai beroperasi," ujar Koster saat Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah se-Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Rabu (12/3/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta menerangkan, TMD akan beroperasi penuh mulai Minggu (20/4/2025).
"Hari ini kita launching, kemudian dua hari ini akan tes sistem. Jadi 18-19 (April), 20 kita sudah full operasi dari pagi," tutur Samsi.
{bbseparator}
Samsi melanjutkan, sebanyak 75 armada akan disiapkan untuk melayani penumpang. Dimana, 69 bus akan berjalan dan enam sebagai bus cadangan.
"Hari ini operasi dulu tetapi untuk pengecekan sistem, pengawasan, kemudian jalan ngga-nya sistem-sistem, identifikasi halte dan sebagainya. Kan mereka harus cocok tuh antara GPS dengan titik henti. Nah itu semua sekarang dicek," pungkas Samsi.
Reporter: Ran
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar