Tingkatkan Produksi Pangan, KemenPUPR Telah Selesaikan 36 Bendungan

Rabu, 29 Mei 2024 09:35 WITA

Card image

Bendungan Kuwil Kawangkoan (Sulut), Salah satu bendungan yang dibangun Kementerian PUPR, (Foto: Dok.PUPR)

Males Baca?

 

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan 36 bendungan di berbagai wilayah di Indonesia sejak 2015 sampai dengan 2022.

Dari jumlah tersebut, terdapat 7 bendungan yakni Bendungan Semantok (Jatim), Ciawi (Jabar), Sukamahi (Jabar), Sadarwarna (Jabar), Beringin Sila (NTB), Kuwil Kawangkoan (Sulut) dan Tamblang (Bali) telah diresmikan.

"Bendungan yang dibangun untuk mendukung target ketahanan pangan dan ketahanan air nasional," kata Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Adenan Rasyid, Selasa (23/5/2023).

Ia mengungkapkan bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, potensial sebagai pembangkit listrik, pengendalian banjir, konservasi air, dan pariwisata.

Dia menjelaskan, 36 bendungan yang telah selesai dibangun dapat mengairi sawah seluas 245.103 ha, atau 4 kali luas wilayah Jakarta yang berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun.

Serta menyediakan tambahan air baku sebesar 17,19 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Ditambahkan, pada periode tahun 2023-2025, juga akan diselesaikan 25 bendungan, sehingga total yang nantinya selesai dibangun sebanyak 61 bendungan.

Adenan mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan, pemerintah melakukan 2 strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman. 

"Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 143 persen menjadi 200 persen," tuturnya.

{bbseparator}

Layanan air irigasi jug disebut akan meningkat dari 231 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761 ribu ha) pada tahun 2015 menjadi 19,3 persen (1,4 juta ha sawah irigasi) pada tahun 2024.

Selain untuk ketahanan air dan pangan, Adenan menambahkan, dari 187 bendungan yang terbangun hingga tahun 2015, 23 bendungan di antaranya dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas 507.264 MW (Mega Watt).

Bendungan-bendungan tersebut antara lain Bendungan Batutegi (28 MW); Jatiluhur (150 MW); dan Bili-Bili (20,1 MW). 

"Sedangkan untuk 61 bendungan yang dibangun dari 2015 sampai 2024, terdapat 43 bendungan memiliki potensi tenaga listrik dengan total kapasitas 258,16 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW); Jatigede (110 MW) dan Leuwikeris (20 MW)," tegasnya.


Reporter: Putra
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya