Tokoh Adat Papua Kecam Aksi Kekerasan KKB
Senin, 27 Mei 2024 05:17 WITA

Yanto Eluay, Ondofolo, saat diwawancarai di Sentani, 18/2/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - Tokoh adat Papua Ondofolo Yanto Eluay mengecam serangkaian aksi kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Pegunungan Papua. Termasuk pembakaran pesawat dan penyanderaan Pilot Susi Air Capt Philips Mark Mehrtens oleh kelompok Egianus Kogoya.
Ondolofo yang merupakan anak pejuang Papua, Theys Hiyo Eluay menyebut tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB atau kelompok TPNPB tersebut melenceng jauh dari perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan seperti yang dilakukan ayahnya dulu.
"Aksi-aksi ini melanggar kemanusiaan dan tidak terpuji, itu tidak dibenarkan, OPM yang dulu tidak begini, paling mereka terdesak akibat operasi. Masyarakat sipil, misionaris, guru-guru, dan tenaga kesehatan itu dulu tidak pernah mereka menjadi korban Organisasi Papua Merdeka, justru mereka itu dilindungi," ucapnya, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya, masyarakat sengaja dilindungi lantaran kehadiran mereka untuk membantu mendidik masyarakat, menyediakan kesehatan bagi masyarakat dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat itu sendiri. Namun saat ini, terjadi pergeseran perjuangan yang sangat jauh.
"Sekarang ini gerakan-gerakan yang dilakukan oleh masyarakat di Pegunungan yang mengatasnamakan TPN OPM, padahal OPM adalah salah satu faksi perjuangan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, bukan seperti yang mereka (KKB, red) lakukan," tuturnya.
Ondofolo Yanto dengan tegas menyebut aksi KKB di wilayah Pegunungan Papua tidak murni untuk kemerdekaan Papua, melainkan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi semata.
"Perlu kita klarifikasi ya, ini sudah tidak murni untuk perjuangan Papua merdeka, namun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Mengatasnamakan perjuangan, menggunakan simbol-simbol perjuangan untuk menarik simpatik, memakai bendera Bintang Kejora, dengan dalih perjuangan, padahal hanya untuk menarik simpati," tegasnya.
Ia mengatakan, apa yang mereka lakukan untuk perjuangan Papua Merdeka adalah salah. Mereka adalah kelompok kriminal yang mencari duit dengan menggunakannya senjata.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar