Wamen Diana Tinjau Proyek Ramah Lingkungan dan Masjid Negara di IKN

Senin, 02 Desember 2024 11:46 WITA

Card image

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, meninjau sejumlah proyek strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Minggu (1/12/2024).

Males Baca?

PENAJAM PASER UTARAWakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, meninjau sejumlah proyek strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Minggu (1/12/2024). Kunjungan tersebut meliputi pembangunan terowongan satwa, Jembatan Dirgahayu, dan Masjid Negara IKN yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan keberlanjutan.

Salah satu proyek yang ditinjau adalah terowongan atau perlintasan satwa di Tol Akses IKN Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung. Wamen Diana menekankan pentingnya menjaga ekosistem dalam pembangunan infrastruktur.

“Ini adalah langkah baik untuk pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem. Namun, saya ingin memastikan bahwa keamanan struktur terowongan juga menjadi prioritas,” ujar Diana.

Perlintasan satwa ini menggunakan material Corrugated Steel Plate berbentuk bergelombang. Terowongan yang dirancang menyerupai habitat asli ini memiliki panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter. Sebanyak empat terowongan disiapkan untuk mendukung pergerakan satwa liar seperti beruang madu di sepanjang jalan tol.

Diana juga meninjau pembangunan Jembatan Dirgahayu di Seksi 5A Tol Akses IKN. Jembatan sepanjang 340 meter ini terdiri dari bentang utama 260 meter dan bentang pendekat masing-masing 40 meter. Desainnya menggambarkan tujuan kemerdekaan Indonesia untuk memajukan kesejahteraan rakyat.

“Jembatan ini direncanakan selesai pada Desember 2024. Kita harus pastikan progres sesuai jadwal agar mendukung konektivitas di wilayah IKN,” katanya.

Selain infrastruktur jalan, Wamen Diana juga meninjau pembangunan Masjid Negara IKN yang berada di kawasan inti pusat pemerintahan. Pembangunan masjid ini sudah mencapai 45% sejak dimulai pada Januari 2024 lalu.

“Topping off harus selesai Desember 2024 agar struktur bangunan siap digunakan mulai Maret 2025, sehingga dapat melayani Shalat Idul Fitri mendatang,” tegas Diana.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi dengan total luas bangunan 61.596 meter persegi. Desainnya mencerminkan simbol sorban dan galaksi andromeda sebagai lambang keabadian.

Bangunan ini terdiri dari Kubah Utama, Plaza Terbuka, dan Minaret yang dinamika bentuknya menggambarkan keilahian.

Proyek Masjid Negara ini berada di bawah pengawasan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan pelaksana PT Adhi Karya – PT Hutama Karya KSO. 

Turut mendampingi Wamen Diana dalam kunjungannya, sejumlah pejabat seperti Kepala BBPJN Kalimantan Timur Hendro Satrio, Kepala BWS Kalimantan IV Yosiandi Radi Wicaksono, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim Rozali Indra Saputra, dan Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Wilayah Kalimantan II Anggoro Putro.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya