Warga Distrik Weriagar, Kamundan dan Distrik Taroi Nyatakan Keluar dari Suku Sebyar
Selasa, 28 Mei 2024 18:09 WITA
Ketua Pemuda LMA Suku Kembaran Ibrahim Patiran, membacakan surat pernyataan sikap Lembaga Masyarakat Adat Suku Kembaran Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat menyatakan sikap keluar dari Suku Sebyar membentuk Suku Kembaran sebagai Suku Asal, Senin (30/5/2022)
Males Baca?
MCWNEWS.COM, BINTUNI - Warga masyarakat dari Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, Distrik Taroi yang berada di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat yang bergabung di Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku Kembaran melakukan pernyataan sikap di kediaman keluarga Jeffrey Genuni/ Agnes Patiran dari Suku Kembaran di KM 03 (Bandara Steenkool Bintuni), Kelurahan Bintuni Barat, Distrik Bintuni, Senin (30/2/2022).
Peryataan sikap disampaikan langsung oleh Ketua Pemuda Suku Kembaran, Ibrahim Patiran dan disaksikan oleh tua-tua marga dari Suku Kembaran melalui konferensi pers Lembaga Masyarakat Adat Suku Kembaran Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Di mana mereka menyatakan sikap keluar dari Suku Sebyar dan membentuk Suku Kembaran sebagai Suku Asal (seperti tertulis di dalam baliho_red).
Berikut pernyataan sikap dari Suku Kembaran yakni masyarakat adat Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, Distrik Taroi terhadap pernyataan yang disampaikan oleh masyarakat adat Distrik Tomu bahwa masyarakat Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, dan Distrik Taroi, bukan petuanan di atas tanah besar Suku Sebyar.
Juga dari bahasa Aci Kosepa setiap kali pertemuan pada forum forum besar, selalu mengelurkan bahasa bahwa, Sebyar harus bubar menjadi Suku Kembaran, dan Suku Damband.
Kemudian pada pertemuan tanggal 27 Mey 2022 masih lagi diucapkan bahasa yang sama oleh Malkin Kosepa, dan Rahman Nawarisa.
"Sehingga kami dari tiga distrik yaitu Kamundan, Weriagar, dan Taroi, sebelumnya para leluhur kami mempunyai suku asal Kembaran yang beratus tahun mendiami wilayah pesisir utara, Kabupaten Teluk Bintuni yang saat ini disebut wilayah Sebyar secara tegas memberi pernyataan," tuturnya.
Pertama masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas menyatakan keluar dari suku Sebyar bersatu menjadi Suku Kembaran.
Kedua masyarakat adat tiga Distrik yaitu Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas menyatakan bahwa untuk mempertahankan kesukuan sebagai suku Kembaran, mereka menyatakan sikap keluar dari suku sebyar menjadi suku Kembaran.
{bbseparator}
Ketiga masyarakat adat tiga Distrik yakni Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas menyatakan batas wilayah adat kepemilikan kami mulai dari batas Atakauni Distrik Taroi Distrik Weriagar sampai di Kali Ritame, Distrik Kamundan menjadi wilayah adat, serta semua potensi Sumber Daya Alam yang berada di wilayah pesisir milik suku Kembaran.
Keempat masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan tegas menolak sumpah adat dari marga Kosepa dan marga Nawarisa, mengingat bahwa suku Kembaran mempunyai hak kesulungan atas wilayah adat masing-masing.
"Kami masyarakat adat tiga Distrik, Kamundan, Werigar dan Taroi dengan sadar dan tegas menyatakan sikap bahwa kami masyarakat adat Suku Kembaran siap, apabila tidak ada pengakuan dari lembaga manapun maka kami, siap untuk melakukan perang suku guna mempertahankan tanah peninggalan leluhur kami yang telah di rebut dengan mempertaruhkan nyawa mereka, pada ratusan tahun lalu di wilayah pesisir kembaran," ungkapnya.
"Demikian pernyataan sikap kami masyarakat adat Suku Kembaran dari ke Distrik Kamundan, Werigar dan Taroi. Atas perhatian kami ucapakan terima kasih," sebut Ibrahim Patiran.
Ibrahim mengatakan, sesudah ditandatangani oleh tua-tua marga dari Suku Kembaran, pernyataan sikap ini akan ditembusankan kepada Gubernur Papua Barat, Bupati Teluk Bintuni, Kejati Papua Barat, Kejari Teluk Bintuni, Kapolres Teluk Bintuni.
DPR Provinsi Papua Barat, DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, MRP, DAP, Kesbangpol Teluk Bintuni, Inspektorat Kabupaten Teluk Bintuni, Kepala Lembaga Adat, Kepala Distrik Taroi, Distrik Weriagar, Distrik Kamundan, dan Kepala Distrik Tomu.
Saat dikonfirmasi melalui telepon, Kepala Suku Besar Suku Sebyar Aci Kosepa terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh LMA Suku Kembaran ia mengakui sudah mengetahuinya.
"Saya sudah tau mereka ada lakukan kegiatan itu. Saya sudah tau bahwa kembaran akan pisah dari Sebyar," ucap Aci Kosepa.
Dirinya lantas menjelaskan, Sebyar dibagi dua suku yaitu ada suku Kembaran dan ada suku Damband.
{bbseparator}
"Jadi kalau Basudara Kembaran ini mau pisah ya silakan lah. Supaya masing-masing kita bisa urus tanah adat masing-masing begitu," ucapnya.
Aci Kosepa juga menjelaskan soal awal mulanya perselisihan, itu terjadi saat pembahasan pembagian dana kompensasi LNG Tangguh tahap ke-2 di GSG Bintuni pada tanggal 27 Mei 2021 lalu.
"Kemarin itu pembahasan pembagian kompensasi tahap ke-2 sebesar Rp16,2 milliar, Tomu pertahanan Rp7 milliar, Weriagar pertahanan Rp7 milliar, Taroi bilang kita bagi rata. Tapi saya ingatkan bahwa kita harus ingat kita punya Basudara dari distrik Aranday, Yakora dan Kamundan. Mereka juga harus dapat bagian tetapi kemarin itu mereka sendiri yang menimbulkan masalah Distrik Taroi dengan Weriagar, makanya Tomu juga tidak suka akhirnya sempat terjadi keributan," bebernya.
Aci mengakui pembagian tahap pertama selesai dengan baik, tapi kita Basudara yang tiga distrik ini mereka tidak dapat makanya tahap ke dua ini. Distrik Tomu bilang kasihan mereka tahap pertama kan tidak dapat, itu disampaikan oleh Distrik Tomu dengan pernyataan sikapnya di hadapan 6 distrik.
"Saya pribadi yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Suku Besar Sebyar tidak berharap perpisahan itu terjadi, tapi karena mereka sudah rapat dan bikin spanduk bahwa kembaran harus pisah dengan Sebyar, yah tergantung mereka sajalah," ucapnya.
"Kenapa dulu Rp8 milliar yang diberikan oleh Pak Bupati untuk 6 distrik dapat semua, dan Rp13 milliar untuk 6 distrik juga dapat, terus kenapa Rp32,4 milliar tiga distrik ini ditinggalkan begitu. Makanya saya sebagai kepala suku saya bilang saya mohon kita ikatkan kembali Sebyar Bersatu itu kedepan seperti apa, yang pernah saya sampaikan di forum 6 distrik kemarin," pungkas Aci Kosepa. (hs)
Komentar