Bertemu di Jakarta, Ini yang Dibahas Bupati Petrus Kasihiw-TIAP LNG Project

Rabu, 29 Mei 2024 05:02 WITA

Card image

Bupati Telui Bintuni Ir. Petrus Kasihiw didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupatej Teluk Bintuni, DR. Alimudin Baedu, MM. bertemu dengan Tim Independen Penilaian Tangguh (TIAP) LNG Project di Jakarta, Selasa (21/3/2023). (Foto: Dok.Humas Pemkab Bintuni)

Males Baca?


JAKARTA - Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT bertemu dengan Tim Tangguh Independent Advisory Panel (TIAP) LNG Project di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibahas.

Salah satunya yakni TIAP menanyakan kepada Bupati terkait dampak dari Proyek LNG Tangguh di wilayahnya.

"Seharusnya pertemuan berlangsung di Teluk Bintuni sebagaimana biasa, tapi kebetulan saya ada tugas ke Jakarta, dan beliau-beliau masih ada di Jakarta, akhirnya kita ketemu," ucap Bupati Petrus Kasihiw, Selasa (21/3/2023).

Dikatakan, tim independen tersebut nantinya akan menilai sampai berakhirnya pembangunan train 3 Tangguh. 

"Pembangunan train 3 segera berakhir dan mungkin juga tugas tim ini akan berakhir," tutur Bupati Petrus Kasihiw.

Dalam pertemuan yang sebelumnya sering dilakukan itu, Bupati menyatakan pihaknya banyak memberi masukan kepada TIAP, bahwa kehadiran LNG Tangguh sebagai proyek strategis nasional sangat penting.

"Penting bagi negara, penting bagi daerah, penting bagi Teluk Bintuni, penting bagi Papua Barat. Tapi yang lebih penting adalah bagi masyarakat," ujarnya.

Dirinya lantas mengungkapkan, jika selama ini banyak hal yang menjadi keluhan, pihaknya berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan.

{bbseparator}

Terutama yang berkaitan dengan hak-hak masyarakat adat Teluk Bintuni serta persoalan tenaga kerja, di mana hal itu sudah disampaikan.

"Mudah-mudahan ini menjadi perhatian, yang akan menjadi masukan bagi managemen LNG Tangguh ke depan, sehingga bisa lebih banyak memperhatikan keluhan-keluhan masyarakat," ungkapnya.

Bupati juga menerangkan bahwa persoalan tenaga kerja telah menjadi isu selama ini. Sehingga pihaknya meminta agar managemen terbuka dalam rekrutmen.

"Kami ingin mereka mengundang pemda, mengundang provinsi untuk bicara dengan baik, atur dengan baik agar kita satu irama, satu bahasa dan satu penjelasan kepada masyarakat," jelasnya.

Dengan demikian lanjutnya, tidak menimbulkan dinamika-dinamika dan gejolak di masyarakat, yang menurut Bupati keluar dari persoalan sebenarnya.

Dalam pertemuan itu, ia juga berharap apabila ada pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat Papua khususnya Teluk Bintuni, tidak diberikan kepada pekerja dari luar.

"Kita sudah latih anak-anak kita untuk bekerja, tapi apakah itu dibutuhkan oleh BP Tangguh, dan kita selalu berkoordinasi," bebernya. 

{bbseparator}

Menurutnya, dengan apa yang telah disampaikan, tim independen menilai bahwa selama ini kerja sama antara Pemda dengan BP Tangguh telah berjalan baik. Ini terlihat dengan selesainya proyek train 3.

"Tim memberi apresiasi dan mereka akan menyampaikan pandangan-pandangan kepada managenen BP Tangguh, sesuai dengan hasil pembicaraan dalam pertemuan," terangnya.

Bupati Petrus Kasihiw lantas mengingatkan masyarakat bahwa keberadaan BP Tangguh di Teluk Bintuni diperlukan, karena dapat membantu. Jika ada persoalan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan hal-hal seperti pemalangan. 

"Disampaikan saja dengan baik, supaya kita ambil langkah-langkah. Jangan sampai ada kesan bahwa kita ini anti terhadap investasi. Sebab setiap gejolak tidak ada yang mau datang untuk investasi. Jadi mari kita cari solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah," tegasnya.

 

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya